Jakarta –
Ada berbagai cara yang dilakukan penjual untuk menarik pembeli menjelang Idul Adha 2024. Inilah beberapa di antaranya.
Pada Kamis (13/6/2024), detikcom mendatangi sejumlah pedagang korban di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dedi (41), penjual barang di Haji Usman Ali, menjelaskan cara mereka menarik pelanggan.
Langkah pertama, kata Dedi, adalah pemilihan lokasi yang strategis. Dengan cara ini, para pedagang bisa menarik perhatian penduduk setempat. Menurut dia, lokasi kandang Haji Usman Ali yang terletak di Jalan BRI Radio Dalam sangat strategis. Pasalnya, wilayah tersebut melintasi wilayah Pondok Inda, Majestic, dan Blok M.
Bukan hanya warga Radio Dalam, banyak yang datang dari jauh karena dekat sini, Haji Navi, Majestic, Pondok Indah, Blok M, banyak yang lewat sini. Beberapa orang pulang kerja dan melihat-lihat. Hei, ini kambing yang lucu.’, deposit,” kata Dedi kepada detikcom, Kamis (13 Juni 2024).
Langkah kedua, kata Dedi, adalah dengan memanfaatkan media sosial. Ia sendiri mempekerjakan 30 orang yang seluruhnya berasal dari keluarga besar. Anggota keluarga dianjurkan untuk memuat ternak dan kambing Haji Usman Ali.
Cara ini dinilai efektif untuk menarik perhatian masyarakat yang terkadang tidak mengetahui di mana tempat terdekat untuk membeli korban. Buktinya sang YouTuber membeli korbannya pada tahun 2023.
“Anak-anak punya Instagram, Facebook, TikTok, jadi mereka ingin mencari di mana?” Datang saja ke sini, Radio Dalam, dekat BRI, nanti serlock (berbagi lokasi),” jelasnya.
Dedi pun mengajak seluruh anggota keluarganya menjadi calo atau tengkulak penjualan sapi di kandang.
“Dalam sistem di sini, kita semua bersaudara, jadi masing-masing punya kekayaannya masing-masing.” Kalau saya misalnya, kambing seharga Rp 5 juta bisa dijual seharga Rp 5,5 juta, tergantung pola makannya,” jelasnya.
Langkah ketiga, jelas Dedi, adalah menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dijelaskannya, Kandang Haji Usman Ali sudah berdiri sejak tahun 1980-an sehingga membuat usahanya terkenal di berbagai kalangan, mulai dari kerabat hingga tetangga. Alhasil, setiap tahun kandang tersebut memiliki pelanggan tetap.
“Di sini banyak yang beli dari pelanggan lama, orang baru, teman,” jelasnya.
“Misalnya kita lihat perorangan, misalnya teman, saudara, saudara, kita tidak pakai perhitungan. Khusus untuk berlangganan, harga kami tidak pernah berubah setiap tahunnya,” lanjutnya.
Sedangkan Ibnu, 43, penjual ternak dari Haji Abdul Malik yang berlokasi di Bekash Gor Radio Dalam, Jalan BRI, Radio Dalam, sama seperti Dedi. Dia menjelaskan, sebagian besar pembeli ternak adalah warga sekitar. Ia juga menerapkan sistem pemeliharaan langganan, karena ia mampu menjaga roda bisnis tetap berjalan. Salah satu buktinya, pelanggan Ibnu tidak hanya datang dari Radio Dalam, tapi juga dari Depok bahkan dari Bekasi.
Cara lainnya adalah dengan memastikan kualitas daging sapi yang mereka jual. Untuk itu, Ibnu mengaku mendatangkan sapi dari Bali yang dinilai kuat dan dagingnya enak jika disantap.
“Saya sebenarnya menjual daging setiap hari, saya menjual daging. Yang kami jual setiap hari adalah sapi Bali, makanya pembeli sapi Bali banyak karena kualitas dagingnya,” tutupnya.
Tonton juga videonya: Bisakah daging rebus dihangatkan lebih dari satu kali?
(das/das)