Jakarta –
Ada banyak maskapai penerbangan yang menawarkan penerbangan domestik dan internasional di Indonesia. Mulai dari Garuda Indonesia yang terbang ke Eropa dan Timur Tengah, hingga maskapai baru Indonesia BBN Airlines yang melayani penerbangan reguler dan charter.
Mari kita perkenalkan pemilik dan pendiri sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia di bawah ini
Berikut daftar pendiri dan pemilik sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia, mengacu pada catatan detikcom dan situs resminya: 1. Pemilik Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia dimiliki oleh Indonesia sehingga menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Garuda Indonesia resmi menjadi perusahaan milik negara pada tahun 1950. Nama maskapai ini dipilih oleh Presiden Garuda Indonesia Airways (GIA) Soekarno.
Sebelumnya, pesawat bernomor merah ini milik pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1949, dengan persetujuan Konferensi Meja Bundar (RTO), Belanda mengalihkan seluruh asetnya kepada pemerintah Indonesia saat itu, termasuk maskapai penerbangan KLM-IIB.
KLM-IIB (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij- Inter-Insulair Bedrijf) merupakan anak perusahaan KLM setelah mengakuisisi maskapai swasta K.N.I.L.M (Koninklijke Nederlandshindische Luchtvaart Maatschappij) yang beroperasi di Hindia Belanda sejak tahun 1928. Dimiliki oleh Citilink
Citilink merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia. Sejak tahun 2001, Citilink telah beroperasi sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah di Unit Bisnis Strategis (SBU) Grup Garuda Indonesia.
Pada saat didirikan, saham Citilink dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) sebesar 67% dan PT Aerowisata Natakusumah sebesar 33% berdasarkan Akta Notaris No.2. 1 tanggal 6 Januari 2009 dengan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Menurut UU no. 62 Tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Citilink Indonesia tanggal 26 Oktober 2017 62 Kepemilikan saham Citilink adalah 98,65% pada PT Garuda Indonesia dan 1,35% pada PT Aerowisata.3. Pemilik Lion Air
Lion Air merupakan bagian dari PT Lion Group. Maskapai ini didirikan oleh Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan Kirana pada tahun 1999. Penerbangan pertamanya dilakukan pada bulan Juni 2000 dengan rute Jakarta-Pontianak.
Menurut catatan Detikcom, Rusdi memulai karirnya sebagai penjual mesin tik sebelum memulai sebuah maskapai penerbangan. Selain itu, Kusnan telah bekerja di bidang pariwisata sejak tahun 1981, setelah itu ia mendirikan Lion Air.
Rusdi menjabat sebagai CEO Lion Air hingga tahun 2014, namun tetap terlibat aktif dalam arahan strategis jangka panjang Lion Group. Rusdi resmi dilantik sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) IV MPR. Sedangkan Kusnan menjabat sebagai Ketua Komisaris perseroan sejak tahun 2019. 4. Pemilik Batik Air
Batik Air merupakan anak perusahaan Lion Air Group yang didirikan pada tahun 2013. Sebab, pemilik maskapai ini juga adalah Rusdi Kirana dan Kusna Kirana.
Selain Batik Air, maskapai lain yang tergabung dalam grup PT Lion adalah Super Air Jet, Wings Air, dan Lion Bizjet.5. Pemilik AirAsia
Maskapai penerbangan AirAsia di Indonesia berada di bawah payung PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID), perusahaan induk dari PT Indonesia AirAsia (IAA). AAID sebelumnya bernama PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP).
AirAsia Indonesia adalah bagian dari Grup AirAsia, didirikan dan dikelola oleh Tony Fernandes dari Malaysia. Bersama rekan bisnisnya, Tony mengambil alih AirAsia pada tahun 2001 yang saat itu dibandrol dengan harga RM1 atau 1 ringgit yaitu Rp 3.571,6. Pemilik TransNusa Airlines
TransNusa Airlines dimiliki oleh PT TransNusa Aviation Mandiri, anak perusahaan Link Asia. Maskapai penerbangan asal Indonesia ini telah beroperasi sejak tahun 2005 dan saat ini terus mengembangkan rutenya di dalam negeri maupun di kawasan ASEAN.
TransNusa Airlines berkantor pusat di Bandara Eltari, Kupang. Pada tahun pertama beroperasi, TransNusa telah bermitra dengan Trigana Air Services untuk penerbangan komersial tujuan Waingapu.
Penerbangan internasional pertamanya dari Kupang ke Dili, Timor dilakukan pada tahun 2019. Pada tahun 2020, TransNusa memperluas rutenya hingga Pulau Jawa. Rute baru Jakarta-Kuala Lumpur baru akan dimulai pada tahun 2023. 7. Pemilik Susi Air
Susi Air merupakan maskapai penerbangan milik Susi Pujiastuti, seorang pengusaha sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014-2019. Beliau mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation pada tahun 2004.
Pada awalnya, Susi Air menyediakan penerbangan charter untuk organisasi bantuan. Operasi dimulai pada 27 Desember 2004 dengan dua pesawat yang berpangkalan di Medan untuk merespon gempa bumi dan tsunami Aceh.
Pada tahun 2006, maskapai ini memperluas operasinya dengan membuka penerbangan reguler ke seluruh republik. Dimiliki oleh BBN Airlines Indonesia
BBN Airlines Indonesia yang didirikan pada Agustus 2022 merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group (ASG), salah satu penyedia layanan ACMI (Aircraft, Crew, Maintenance and Insurance) terbesar di dunia.
Maskapai ini sebelumnya bernama BlueBird Nordic, perusahaan taksi asal Indonesia yaitu BlueBird. Perusahaan pun memutuskan untuk melakukan rebranding dan menggunakan nama BBN Airlines Indonesia.
BBN Airlines Indonesia mengkhususkan diri dalam pencarteran ACMI, pengoperasian penerbangan charter, transportasi kargo udara serta layanan penerbangan berjadwal. “Video: Saksikan awak pesawat bersiap untuk lepas landas” (azn/range)