Jakarta –

Mitra pengemudi ojek (ojol) jaringan tersebut akan menggelar aksi demonstrasi (demo) se-Jabodetabe malam ini. Kabarnya, ada beberapa tuntutan yang akan dilayangkan, salah satunya soal tarif.

Tindakan ini menyebabkan tingginya permintaan terhadap tarif barang dan jasa pesan-antar makanan yang belum diatur oleh pemerintah. Komunitas ojol menilai saat ini sedang terjadi perang harga di pedesaan akibat belum adanya peraturan pemerintah. Hal ini pada akhirnya berdampak pada pendapatan ojol.

Salah satu driver ojol, Yoyon mengatakan, terjadi perubahan tarif ojol yang signifikan dibandingkan saat menjadi driver ojol pada tahun 2016. Sebelumnya, ia mampu mengantongi penghasilan kotor hingga Rp 700 ribu per hari.

“Hari itu bisa dapat Rp 700 ribu. Sebelumnya kita bisa dapat bonus Rp 200 ribu,” kata Yono, detikcom di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024).

Menurutnya, saat ini situasinya jauh lebih sulit. Meski seharinya hanya mendapat penghasilan Rp100 ribu, ia sangat bersyukur.

“Maksimal per hari Rp 200.000. Minimal bisa Rp 60.000 sampai 70.000. Ini jorok. Pokoknya kita bawa pulang Rp 100.000, alhamdulillah sekarang,” ujarnya.

Menurut dia, salah satu hal utama yang menyebabkan perbedaan kondisi tersebut adalah meningkatnya persentase operator. Dulu persentase penyalurannya hanya 10% untuk bagian operator. Namun jumlahnya kini meningkat 20 hingga 30%. Kondisi ini diperparah dengan persaingan yang semakin ketat.

“Awalnya cuma 10%, tapi naik terus. Soalnya dulu persaingan ini jarang ya? Dulu cuma ada Grab, dan Gojek saja. Lumayan, penghasilan kita besar. Kalau dipotong besar , tak jadi masalah, sekarang penghasilan kita kan? “Bawa pulang Rp 100 ribu lumayan kan,” ucapnya.

Purwanto, pengemudi ojol lainnya juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, tarif yang diterapkan kepada anggota ojol saat ini sangat berbeda dibandingkan saat ia menjadi anggota pada tahun 2016 lalu.

“Kalau tarifnya jauh berbeda, masih lebih baik kalau Pak Nadiem (CEO Gojek) sehari dapat 400-500 ribu rupiah, bruto. Sekarang bisa dapat 250 ribu rupiah, alhamdulillah,” ujarnya. Purwanto, bila dikumpulkan terpisah.

Meski tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi hari ini, Purwanto berharap terjadi perubahan. Ia pun berharap bisa memiliki mata yang lebih sejahtera dengan pendapatan yang lebih baik.

Sebagai tambahan informasi, aksi demonstrasi ini rencananya akan berlangsung hari ini sekitar pukul 12.00 WIB di sebelah barat Jalan Medan Merdeka dan sekitar kantor Kominfo. Masyarakat yang mengikuti aksi berjumlah 2.500 orang.

Jadi aksinya pada 29/08/2024, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB, di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat atau di sekitar Kementerian Kominfo adalah Koalisi Nasional (KON) Ojol yang pesertanya kurang lebih 2500 orang, ujarnya. memiliki presiden utama. Garda Indonesia, saat Igun Wicaksono menghubungi Detikcom, Kamis (29/08/2024).

Igune mengatakan, tindakan ini berujung pada tuntutan utama terhadap tarif barang dan jasa pesan-antar makanan yang tidak diatur oleh pemerintah. Menurut dia, kewenangan tersebut seharusnya ada pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Katanya, saat ini sedang terjadi perang harga di lapangan karena belum ada peraturan pemerintah.

Permintaan tersebut berdasarkan jasa pengiriman barang dan makanan yang tarifnya belum diatur oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika diminta untuk mengatur tarif barang dan jasa pengiriman makanan tersebut saat ini tarif menyebabkan perang harga, karena kurangnya peraturan pemerintah,” katanya.

Simak Videonya: Ribuan Pengemudi Ojol Siap Demo, Ini Tuntutannya

(waktu/hari)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *