Jakarta –
Read More : Ibu Hamil Disarankan Pakai Stoking saat Naik Pesawat, Dokter Jelaskan Fungsinya
Tiongkok merupakan salah satu negara yang mempunyai permasalahan kependudukan akibat menurunnya angka kelahiran. Kondisi tersebut bahkan membuat China menghapus aturan batasan satu anak yang berlaku.
Pada tahun 2014 jumlah bayi yang lahir di Tiongkok mencapai 14,6 juta jiwa, dibandingkan tahun 2023 jumlah bayi yang lahir hanya mencapai 9 juta jiwa.
Di tengah tantangan dalam mencari pekerjaan dan tingginya biaya membesarkan anak, banyak generasi muda di Tiongkok enggan memiliki bayi, bahkan ada yang memilih untuk tidak memiliki anak. Tak sedikit dari mereka yang merasa tak punya waktu lagi untuk memikirkan pernikahan, atau punya anak.
“Karena pekerjaan kami sangat sibuk, kami tidak punya waktu untuk memikirkan memiliki anak, atau memikirkan tentang pernikahan,” kata Qin Yuan-guan, warga Beijing, dikutip ABC, Kamis (25/4/2024).
“Anak muda lebih fokus pada dirinya sendiri dan kita tidak memikirkan masa depan, kita hanya memikirkan apa yang membuat kita bahagia, karena anak membutuhkan banyak biaya dan waktu,” lanjutnya.
Guna mengatasi permasalahan penurunan populasi, pemerintah China menawarkan sejumlah insentif kepada generasi muda.
Zhao Liman, seorang pengusaha toko sepeda di Beijing juga mengalami hal tersebut. Zhou mengaku bersyukur memutuskan untuk tidak memiliki anak. Berkat keputusannya itu, ia mengaku bisa keliling dunia, termasuk meraih gelar master di Australia.
“Jika saya punya anak, saya harus pasrah di satu tempat, saya tidak bisa bergerak dan ketika anak-anak harus bersekolah, masih ada 10 tahun lagi dalam hidup saya yang harus saya dedikasikan untuk mereka,” kata Zhou. .
“Sedikit demi sedikit saya memutuskan bahwa mungkin memiliki anak tidak begitu penting dalam hidup saya,” katanya.
Setiap provinsi berusaha mencari cara untuk mendorong masyarakatnya agar memiliki lebih banyak anak. Mulai dari subsidi anak kedua dan ketiga, bantuan penitipan anak, hingga pembayaran biaya pengobatan kesuburan seperti bayi tabung.
Kota Hangzhou memberikan subsidi satu kali kepada orang tua baru sekitar Rp 45,3 juta jika memiliki anak ketiga pada tahun 2023. Tonton video “Waspadalah terhadap risiko petinju amatir bertanding tanpa pelindung kepala” (AVC/CNA)