Jakarta –

Beberapa orang yang selamat telah memberikan kesaksian bagaimana pengalaman turbulensi ekstrem Singapore Airlines terjadi. Akibat kejadian nahas tersebut, satu orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka serta mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Dalam perjalanan dari London menuju Singapura, Josh Silverstone (24) terbangun di lantai pesawat. Dia sedang tertidur ketika keributan itu terjadi.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kepala saya pasti terbentur di suatu tempat. Banyak orang yang terkena pukulan di kepala. Semua orang mengalami pendarahan,” katanya kepada Reuters pada Rabu malam saat meninggalkan rumah sakit setelah menerima perawatan. Mata seorang pemuda dari London terpotong.

Padahal, sebelumnya dia hendak berlibur ke Singapura sebelum bertemu temannya di Bali. Ia mengaku berharap bisa kembali berkunjung ke Indonesia setelah kejadian tersebut.

Banyak penumpang yang masih dirawat di rumah sakit karena cedera tulang belakang.

“Saya beruntung masih bisa berjalan,” kata Silverstone.

Gambar dari dalam pesawat menunjukkan potongan panel di atas kabin, masker oksigen dan panel tergantung di langit-langit, serta kargo berserakan. Penumpang mengatakan kepala beberapa orang terbentur lampu di atas kursi, sehingga merusak panel.

“Saya melihatnya bergerak secara horizontal melintasi aula, membentur langit-langit dan mendarat lagi dengan canggung. Orang-orang mengalami cedera kepala serius dan gegar otak,” kata Dzafran Azmir, seorang pelajar berusia 28 tahun di pesawat tersebut. Dia menceritakan hal ini kepada Reuters setelah tiba di Singapura.

Penumpang lainnya, Joe (37), mengaku kejadian tersebut masih menyisakan rasa takut dan trauma yang mendalam.

“Saya rasa saya tidak akan bisa terbang lagi dalam waktu dekat, ini saat yang sangat menakutkan.

Penerbangan bantuan Singapore Airlines dari Bangkok tiba di Singapura pada pukul 5 pagi waktu setempat dengan membawa 131 penumpang dan 12 awak. Penerbangan aslinya membawa 211 penumpang, termasuk warga Australia, Inggris, dan Singapura, serta 18 awak. Para tentara yang terluka dan keluarga mereka tinggal di Bangkok, Thailand.

Tonton video “Apa itu Trauma Batin Anak? Ini Kata Psikolog” (naf/naf).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *