Jakarta –

Read More : Saat Ahli UI Ajari Suku Baduy Budidaya Hanjeli yang Hampir Punah

Kegagalan sistem Microsoft menyebabkan kekacauan di bandara-bandara di seluruh dunia. Sistem tidak berfungsi tidak hanya pada hari Jumat, tetapi juga pada Kamis malam.

Berbicara pada Senin (22/7/2024) dari Channel News Asia, Microsoft memperkirakan ada 8,5 juta perangkat Windows akibat krisis TI di seluruh dunia. Hal serupa terjadi, namun jumlahnya kurang dari 1 persen dari semua perangkat yang didukung Windows.

“Meskipun jumlahnya kecil, dampak ekonomi dan sosialnya menunjukkan bahwa CrowdStrike digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan hal-hal yang sangat penting,” kata Microsoft.

Menurut Microsoft, masalah dimulai pada 19:00 GMT pada hari Kamis. Hal ini berlaku untuk pengguna Windows yang menjalankan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike Falcon.

Dalam sebuah postingan blog pada hari Sabtu, CrowdStrike mengatakan pada Kamis malam bahwa mereka telah menerbitkan pesan yang salah yang menyebabkan sistem crash dan menyebabkan malware menampilkan ‘layar biru kematian’.

CrowdStrike menyatakan telah menyelesaikan masalah ini, dan CEO perusahaan, George Kurtz, mengatakan kepada CNBC bahwa mereka ingin meminta maaf kepada setiap organisasi, setiap kelompok, dan setiap orang yang terlibat.

Perusahaan juga mengatakan akan memakan waktu beberapa hari agar semuanya kembali normal.

Bandara internasional yang terkena dampak adalah Bandara Changi dan Bandara Hong Kong pada Jumat malam setelah Microsoft down. Maskapai seperti Delta Airlines juga mengalami ribuan penerbangan yang dibatalkan.

Penumpang harus mengantri berhari-hari tanpa diberikan jadwal tertentu. Beberapa penumpang yang beruntung dapat melanjutkan penerbangan mereka dengan check-in manual dan tiket pensil. Tonton video “Kerusakan Microsoft Windows Sebabkan Situasi Chaotic di Bandara Seluruh Dunia” (bnl/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *