Jakarta –
Presiden Joko Widodo buka-bukaan soal pentingnya citra negara di mata investor. Ia ingin mencontoh Swiss dalam menarik investor untuk memulai bisnis di negaranya.
Jokowi membahas persoalan tersebut di hadapan pimpinan perusahaannya yang tergabung dalam Kompas 100 CEO Forum. Para pimpinan perusahaan menggelar rapat besar di Kalimantan Timur (IKN), ibu kota kepulauan Jokowi.
Dalam pidatonya, Joko Widodo mengibaratkan negara seperti sebuah perusahaan. Hanya ketika nilai pasar atau citra perusahaan tercipta barulah lebih banyak orang ingin berdagang dan keuntungan dapat dihasilkan.
Hal serupa juga harus dimiliki oleh badan usaha milik negara. Dalam hal ini, citra bangsa yang baik harus diciptakan agar dapat menarik minat investasi dari banyak negara. Untuk menciptakan citra yang baik di mata investor, maka bisnis harus diciptakan secara realistis.
“Suatu negara membutuhkan sesuatu yang disebut citra nasional, seperti halnya sebuah perusahaan harus menciptakan nilai yang baik, suatu negara harus menciptakan nilai yang baik, maka kami telah bekerja sama dengan pihak lain untuk membangun kepercayaan global karena itulah yang telah kami bangun kembali 10 tahun yang lalu,” Jumat (10/11) dalam proses yang dimuat di IKN (10/11), Jokowi mengatakan:
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap Indonesia mencontoh Swiss yang memiliki citra sebagai negara kelas menengah. Negara ini juga sering dijadikan tempat yang aman bagi investor untuk menyimpan uang, berinvestasi, berbisnis atau membuka kantor pusat.
Banyak organisasi internasional telah pergi ke Swiss untuk mendirikan kantor pusat. Jokowi ingin Indonesia melakukan hal serupa.
“Contohnya, Swiss telah membangun citra sebagai negara netral dan kita semua tahu dampaknya. Swiss dianggap sebagai negara yang aman bagi investor dan organisasi internasional yang ingin menghemat uang,” jelas Joko Widodo:
Faktanya, kepercayaan semacam ini sudah mulai muncul di Indonesia. Jokowi mengatakan, hal ini terlihat dari banyaknya organisasi besar yang berkantor di Jakarta. Dia mencontohkan organisasi olahraga FIFA dan FIBA yang ingin mendirikan kantor di Jakarta.
Joko Widodo berkata, “Saya berharap perempuan dan laki-laki yang berkumpul di sini akan menciptakan citra yang baik bagi Indonesia sebagai perusahaan yang baik,” dan menambahkan, “Kami akan berupaya membangun kepercayaan.” (item/sepuluh)