Jakarta –
Cisco akhirnya mengakuisisi Splunk senilai US$28 miliar atau sekitar Rp442 triliun.
Akuisisi Splunk, sebuah perusahaan keamanan siber dan analitik, merupakan yang terbesar dalam sejarah Cisco. Saham Splunk dihargai US$157 per saham dengan valuasi US$28 miliar.
“Sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia, kami mengubah cara pelanggan kami mengakses data untuk menghubungkan dan melindungi seluruh aspek bisnis mereka, sekaligus mendorong dan melindungi revolusi AI,” kata CEO Cisco. Komentar diterima detikINET.
“Kombinasi Splunk dan Cisco akan memberikan nilai signifikan kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” kata wakil presiden Splunk GM Gary Steele dalam pernyataan yang sama.
Kombinasi Cisco dan Splunk ini menggunakan AI untuk membantu konsumen terhubung ke data berbeda dari platform berbeda. Jadi, Anda dapat menemukan cara untuk memprediksi keamanan siber.
Solusi keamanan paling komprehensif untuk bisnis segala ukuran untuk mencegah, mendeteksi, menyelidiki, dan merespons ancaman, mengelola lalu lintas cloud, jaringan, dan titik akhir untuk visibilitas yang tak tertandingi.
Cisco dan Splunk juga mempertemukan tim pengembang dan kolaborasi global dengan pengalaman luas dalam meningkatkan keamanan, visibilitas, dan kinerja platform data melalui aplikasi dan solusi pelanggan.
Tim ekosistem kami dapat menciptakan manfaat baru melalui layanan bernilai tambah dan dengan menerapkan perangkat lunak baru serta solusi yang didukung AI.
Splunk didirikan pada tahun 2003 dan membuat dasbor yang memungkinkan pengguna mencari, mengelola, dan menganalisis data yang dihasilkan mesin.
Tonton video “Cisco berencana memangkas ribuan pekerjaan” (asj/asj)