Jakarta –
Read More : Panda Betina Tertua Lahirkan Anak Kembar
Anda bisa menghabiskan akhir pekan di tempat bersantai yang menawarkan berbagai fasilitas. Chillax Sudirman adalah tempat bersantai di jantung kota Jakarta.
Chillax menawarkan berbagai macam makanan, selain itu lokasinya yang estetis menjadikan tempat ini pilihan bagi para perenang. Letaknya di tengah ramainya Jalan Sudirman di Jakarta Pusat.
Kawasan yang mengusung konsep ruang terbuka ini membuat para wisatawan semakin nyaman. Bangunan di kawasan Chillax dengan sentuhan Eropa menciptakan rasa berada di luar negeri.
DetikTravel mengunjungi tempat ini pada Sabtu (3/8/2024). Meski sempat diguyur hujan, namun para tamu tak meninggalkan tempat tersebut. Bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu di tempat ini, terdapat banyak area dan yang paling favorit di sini adalah halaman belakang.
Letaknya di belakang gedung kafe. Ada tenant di kawasan Balaton yang memanjakan perut pengunjung. Chillax buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
“Saya sudah berkali-kali ke sini dan setelah selesai menggunakan angkutan umum, saya suka menginap di sini sebentar. Di sini banyak makanan enak dan saya lama nongkrong,” kata salah satu pengunjung. Resha, saat kita bertemu.
Karena lokasinya yang strategis, Chillax dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi umum apa pun, mulai dari TransJakarta, KRL, atau MRT. Dan bagi yang membawa kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil tidak perlu khawatir karena tempat parkirnya sangat luas.
Saat detikTravel menyambangi kawasan tersebut, ada acara yang menampilkan keramaian bersantai. Orang-orang datang dan pergi, tetapi orang-orang yang duduk di kursi menikmati makanan dan mengobrol.
Sore hari adalah waktu terbaik untuk menikmati chillax. Indy, yang sering berkunjung, juga mengatakan sore hari adalah waktu yang tepat untuk nongkrong di Chillax.
“Senangnya kalau sore-sore nongkrong di sini, tapi sekarang kalau ada acara jadi ramai sekali,” kata Hindi. Simak Video “Heru Budi Minta Monas Dibuka Sampai Malam Hari: Masih Diperdebatkan” (fem/fem)