Jakarta –

Marsekal (Purn) Chappi Hakeem, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kmenhub) untuk fokus pada dua isu penting. Menurutnya, pemerintah harus fokus pada dua hal untuk menjaga kelancaran perjalanan di masa depan.

Chappie berpendapat, industri penerbangan nasional perlu mendapat perhatian serius terutama pada tataran strategis, terutama oleh pengambil kebijakan. Perencanaan jangka panjang tentunya membutuhkan pendanaan yang besar dan berkelanjutan.

Ke depan, ia melihat industri penerbangan akan menghadapi dua persoalan penting yang perlu diperhatikan pemerintah, yaitu tenaga ahli yang berkompeten dan dewan penerbangan dalam aspek harmonisasi penerbangan nasional dan penerbangan militer.

“Untuk kelancaran perjalanan ke depan, setidaknya ada dua hal penting yang kita hadapi. Pertama, kebutuhan akan think tank atau tenaga ahli yang berkompeten. Kedua, konferensi penerbangan dalam aspek harmonisasi penerbangan nasional yang melibatkan penerbangan sipil dan penerbangan militer,” Kata Chappey dalam acara HubTalks, Hub Space 2024. Dikatakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).

Dijelaskannya, industri penerbangan memerlukan masukan para ahli kebijakan strategis di bidang transportasi udara. Pasalnya, penerbangan domestik atau nasional merupakan subsistem transportasi global yang harus mematuhi peraturan internasional, seperti peraturan keselamatan penerbangan.

Begitu pula dengan audit internasional yang sewaktu-waktu harus dicermati atau dipatuhi. Hal ini menjadi syarat penting mengingat Menteri Perhubungan atau Dirjen Perhubungan Udara atau Kementerian Perhubungan tidak mempunyai anggaran yang cukup dalam menjalankan tugasnya. berperan sebagai otoritas penerbangan nasional. Tenaga ahli yang kompeten dan maju mampu menguasai dengan baik dinamika perkembangan teknologi yang pesat,” jelasnya.

Selain itu, kemajuan teknologi komunikasi dan industri penerbangan yang kini telah memasuki era cyber juga menjadi tantangan. Hal ini ditandai dengan penggunaan kecerdasan buatan, sistem otonom dan drone yang telah memasuki bidang transportasi udara.

“Persaingan di tingkat global telah meningkat secara dramatis dan hampir tidak dapat diprediksi. Saat ini, sangat penting bahwa sudah waktunya untuk fokus pada bidang yang lebih terspesialisasi di bidang pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan,” tambahnya.

Di sisi lain, ia juga mendesak pemerintah membentuk lembaga think tank di bidang transportasi. Badan ini terdiri dari akademisi dan praktisi senior yang bekerja untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebijakan yang dikeluarkan benar-benar berdasarkan kajian akademis dan pengalaman yang matang dan panjang di bidangnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga perlu memikirkan pembentukan organisasi seperti Dewan Penerbangan pada tahun 1955. Dewan mempunyai peran khusus sebagai wadah penyelesaian permasalahan penerbangan sipil dan militer nasional.

Klik di halaman berikutnya.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *