Jakarta –

Seorang pria berusia 40 tahun di Burundi, Afrika, berbagi pengetahuannya tentang pengobatan Mpox. Pria bernama Egide Irambona memiliki banyak gejala yang menyakitkan.

Wajah, dada, dan tangannya melepuh. Dia juga merasa tenggorokannya sakit dan sulit tidur.

Kelenjar getah bening di tenggorokan saya bengkak. Sakitnya sangat parah hingga saya tidak bisa tidur, jelas Irambona seperti dikutip BBC.

Lalu rasa sakitnya turun ke sana dan menjalar ke kaki saya, lanjutnya.

Irambona adalah satu dari lebih dari 170 kasus Mpox yang tercatat di Burundi. Negara ini terletak di Republik Demokratik Kongo, pusat dari beberapa wabah mpox baru-baru ini.

Ini adalah hari kesembilan Irambona dirawat di Rumah Sakit King Khaled University. Salah satu cara virus menyebar adalah melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, dan Irambona rupanya menularkannya kepada istrinya.

Diketahui, istri Irambona juga dirawat di rumah sakit yang sama.

“Saya punya teman yang lecet. Sepertinya saya tertular dia. Saya tidak tahu itu mpox,” kata Irambona, terdiam.

“Untung ketujuh anak kami belum menunjukkan tanda-tanda tertular,” lanjutnya.

Rumah sakit di Bujumbura ini adalah rumah bagi salah satu dari tiga pusat perawatan Mpox di kota tersebut. Sekitar 59 dari 61 tempat tidur yang tersedia ditempati oleh pasien yang terinfeksi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepertiga pasien yang mengisi fasilitas kesehatan adalah pasien berusia di bawah 15 tahun. Selain itu, anak-anak juga merupakan kelompok umur yang paling terkena dampaknya. Tonton video “11 Kasus Mpox di Jakarta” (sao/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *