Jakarta –

Di Jalan Asia Afrika Kota Bandung menjadi pusat wisata dan pusat olah raga. Namun dengan kemunculan bulan dan pahlawan terkenal, para astrolog sudah tidak asing lagi dengan kejaran pihak berwajib.

Baru-baru ini beredar cuplikan video viral di media sosial yang memperlihatkan puluhan artis di Jalan Asia Afrika. Mereka mendapati diri mereka dikejar oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kita tahu bahwa adegan ini adalah bagian dari film.

Ini sebenarnya adalah adegan dari sebuah film. Namun, adegan kejar-kejaran dengan kapten bukanlah hal baru bagi para olahragawan.

Andy (46), salah satu cosplayer, menceritakan pengalaman bermain film dengan kejadian yang sudah berkali-kali dialaminya. Andy menjelaskan, dikejar petugas sudah menjadi keseharian para artis sebelum dilegalkan oleh pemerintah.

“Sebelum kita punya undang-undang, produsen daerah ini seperti itu, selalu ditangkap dan dianiaya,” kata Andy saat berbicara di Jalan Asia Afrika, Kamis (9/10/2024) Detik ditemui Jabar.

Bosan ngobrol dengan buruh, Andy menyebut para pemain ingin bisa bekerja dengan tenang tanpa dikejar buruh. Komunitas cosplayer dan mengusulkan legalisasi untuk mereka.

“Setelah situasi habis atau bagaimana, kita berpikir bagaimana menenangkan diri. Makanya kita upayakan di sini legal untuk masyarakat. Sekarang kita legal karena ini company tour Kota Bandung. Dan tradisinya diorganisir dan diperkuat oleh kantor-kantor, katanya.

Saat film tersebut dirilis, Andy mengatakan saat itu para aktor termasuk dirinya diminta melakukan adegan itu semaksimal mungkin. Saat itu, mereka disuruh melarikan diri saat polisi mengejar mereka.

“Kita disuruh kabur saja, nanti ada yang ambil dan itu saja. Jadi terkesan wajar, seperti kejadian nyata. Mungkin kita sebagai produser sudah setting adegannya seperti dulu (padahal belum sah). ) katanya.

Menurut Andy, film tersebut berdasarkan cerita dan pengalaman para aktor di Jalan Asia Afrika. Ia mengatakan bahwa semua aktor yang berpartisipasi dalam film tersebut diatur dan dipilih di daerah tersebut.

“Itu dari komunitas, jadi setting komunitas, diputar, komunitas set. Film ini ide komunitas,” kata Andy.

Meski kini pemerintah telah mengaturnya, para astrolog melaporkan bahwa pendapatan mereka tidak seperti dulu. Hal ini dikarenakan peraturan kami yang membatasi lokasi dan jumlah pemain di Jalan Asia Afrika.

Soal pemasukan, sebelum disahkan sudah bagus. Sekarang kita diatur berdasarkan posisi lalu jumlah pemain. Karena ada 3 wilayah, kita dibatasi. Wilayah yang keluar dalam satu hari hanya ada tulisan 15. . Kalau di area 3, sehari 45 karakter,” jelas Andy.

Pada saat yang sama, menurut Andy, sebuah komunitas memiliki lebih dari 40 anggota. Oleh karena itu, ia tidak bisa setiap hari bekerja sebagai cosplayer karena harus berganti pakaian dengan rekan-rekannya.

“Kalau akhir pekan ini yang kita kejar (pendapatan), kita tidak akan cukup karena dibagi setengah hari. Jadi kalau pendapatannya rendah banget, sudah besar, kita bisa ke Braga Be ayo main. .

Meski demikian, Andy tetap bersyukur kehidupan mereka kini baik-baik saja. Meski penghasilannya tidak sebesar dulu, namun kini mereka bisa bekerja dengan nyaman dan nyaman. Saksikan video “Delegasi 32 negara menghadiri Festival Asia Afrika 2024 di Bandung” (wk/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *