Jakarta –
Masifnya tren belanja online tidak hanya mendorong tumbuhnya bisnis e-commerce di tanah air. Di sisi lain, juga membantu perusahaan logistik atau pelayaran.
Diketahui, kini banyak perusahaan e-commerce yang tertarik dengan perusahaan logistik. Jika dulu pengiriman barang masih bersifat konvensional, maka di era sekarang mau tidak mau harus terintegrasi dengan teknologi.
“Sejak kami berdiri sebagai pemain (logistik) ekspres terkecil, dibandingkan dengan teman-teman ekspres lainnya, kami juga tumbuh melihat pertumbuhan pasar, ini menjadi salah satu tujuan utama mengapa Anteraja segera berbisnis dan membangun industri ekspres. di pasar,” kata CEO Anteraja Handy Wijaya, Selasa (18/6/2024).
Handy menuturkan, selama perusahaan bermitra dengan eCommerce, maka bisa dikatakan Shopee merupakan salah satu platform yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Anteraja. Kedua perusahaan sejak awal sepakat ingin mendorong para pelaku UMKM untuk tumbuh dan meningkatkan skala usahanya melebihi sekarang.
Empat tahun telah berlalu sejak perjalanan Anteraja bersama Shopee. Selama perjalanan ini, Handy mengatakan, Shopee merupakan mitra kolaboratif. Banyak program yang dimulai bersama.
“Dan shopee benar-benar membuka diri bagi berbagai perusahaan ekspres untuk menjadi mitra jasa kurir di platform shopee. Proses integrasinya dilakukan secara bertahap, sehingga semua kebutuhan masing-masing pihak baik dari pihak kami sebagai perusahaan ekspres maupun pihak shopee seperti.
Hampir seperti Anteraja, SiCepat Ekspres, salah satu perusahaan pelayaran ternama di Indonesia, juga memiliki sejarah menarik dalam bekerja sama dengan Shopee. SiCepat menyadari bahwa Shopee sebagai e-commerce dapat menjangkau banyak pengguna dari berbagai segmen. Salah satu caranya adalah melalui layanan cash on delivery atau dikenal dengan COD.
Dalam waktu dekat, akan semakin banyak lagi pengguna Shopee dan jasa kurir yang disasar di seluruh Indonesia. Pasalnya, pihak Shopee bahkan sudah membuka kerja sama dengan beberapa perusahaan pelayaran untuk melayani masyarakat yang ingin membeli, namun belum tersentuh layanan pembayaran digital. Dari situlah SiCepat ingin menjalin kerja sama yang lebih mendalam.
“Bersama Shopee, SiCepat siap menjembatani pelanggan yang ingin membeli secara online dengan membayar langsung di tempat,” kata Direktur Luar Negeri Sicepat Ekspres Indonesia Imam Sedayu P.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Logistik E-commerce (APLE) Sonny Harsono menyoroti permasalahan monopoli platform e-commerce. Menurutnya, tudingan monopoli yang dilontarkan belakangan ini ke Lazada dan Shopee tidak terbukti. Bahkan sebagai asosiasi, mereka belum menerima laporan apapun dari pengguna atau pemain jasa kurir tersebut jika mengalami cedera.
Hanya saja, kata Sonny, mungkin yang dilakukan Shopee dan hampir semua platform e-commerce lainnya adalah teknik pemasaran yang mengartikan cross-selling atau lintas promosi yang bisa disalahartikan sebagai upaya monopoli.
“Pada penerapan Shopee di Indonesia, setelah checkout pembeli masih bisa beralih dan memilih 3PL. Menurut kami hal ini dikarenakan masih ada logistik atau kurir lain yang masih digunakan oleh pihak shopee, artinya pihak shopee hanya menggunakan teknik pemasaran untuk membuat layanannya lebih menarik,” kata Sonny. (jerawat/setara)