Batavia –

CEO Crowdstrike George Kurtz berbicara tentang masalah Blue Screen of Death (BSOD) di Microsoft Windows.

Menurut Kurtz, masalah tersebut terjadi karena konten pembaruan tidak ada dan konsumen sudah menginstalnya. Selain itu, kejadian ini dipastikan bukan disebabkan oleh serangan siber.

“Crowdstrike berupaya memperbaiki konsumen yang terkena dampak bug yang terdapat pada Single Content Update untuk Windows,” kata Kurtz, Jumat (19 Juli 2024) di BBC, seperti dikutip detikINET.

“Mac dan Linux tidak terpengaruh. Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber,” tambahnya.

Dia juga membenarkan bahwa Crowdstrike Consumers telah mengisolasi, mengisolasi, dan memperbarui masalah tersebut.

“Proposal dikembangkan, dipisahkan, dan dimodifikasi,” jelas Kurtz.

Seperti diberitakan sebelumnya, banyak pengguna PC Windows mengeluh melalui Reddit dan X bahwa komputer mereka mengalami layar biru kematian mendadak (BSOD).

Pengguna ini berlokasi di luar negeri, termasuk India, Jepang, Kanada, dan Australia. Penyebab keruntuhan ini diyakini adalah CrowdStrike, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi keamanan siber.

Masalah ini mempengaruhi beberapa media, bank, maskapai penerbangan dan perusahaan telekomunikasi di Australia, Reuters melaporkan pada Jumat (19 Juli 2024) dan diyakini terkait dengan masalah yang dialami Crowdstrike, dikonfirmasi oleh juru bicara. Michele McGuinness, koordinator keamanan siber nasional selama 10 tahun.

McGuinness menulis dalam postingannya pada tanggal 10, “Saya sadar bahwa insiden sore ini berdampak pada banyak bisnis dan jasa di Australia.”

Dia menambahkan: “Menurut informasi terkini, kami mengalami masalah teknis dengan perusahaan pihak ketiga yang layanannya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.”

Masalah teknis ini menyebabkan PC berbasis Windows Anda tiba-tiba restart dan menampilkan pesan BSOD. Video “CrwdStrike CEO Menjelaskan Layar Biru Windows yang Besar” (asj/asj)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *