Jakarta –
Yunani telah mengumumkan rencana untuk menyingkirkan penumpang yang datang dengan kapal pesiar.
Menurut The Sun, pada Rabu (11/9/2024), 20 euro atau sekitar Rp.
Selain itu, pemerintah juga berencana membatasi jumlah kapal pesiar yang berkunjung ke kepulauan tersebut. Pada saat yang sama, peraturan baru sedang dibahas untuk melindungi lingkungan dan menghadapi kelangkaan air.
“Pengiriman kapal pesiar telah membebani Santorini dan Mykonos dan itulah sebabnya kami melakukan intervensi,” kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
“Yunani tidak memiliki masalah struktural dalam hal pariwisata yang berlebihan. Beberapa destinasinya menghadapi masalah serius pada minggu atau bulan tertentu dalam setahun dan kita harus mengatasinya,” katanya.
Mitsotakis mengatakan sebagian pendapatan dari pajak kapal pesiar akan dikembalikan ke masyarakat lokal untuk investasi infrastruktur.
Yunani sangat bergantung pada pariwisata. Sebab, sektor ini merupakan salah satu penggerak utama perekonomian negara. Sementara itu, Yunani belum pulih dari krisis selama satu dekade yang mengakibatkan penurunan seperempat output manufakturnya.
Tahun lalu, 32,7 juta orang mengunjungi Yunani, melampaui rekor sebelumnya. Namun, beberapa destinasi populer, termasuk Santorini, berisiko hancur akibat pariwisata massal.
Pada saat yang sama, sekitar 800 kapal pesiar akan membawa 1,3 juta penumpang ke pulau tersebut pada tahun 2023 dan memberikan dampak yang signifikan terhadap ribuan penduduk setempat.
Pihak berwenang Yunani juga berencana untuk menangguhkan semua izin hotel dan penyewaan tempat berlibur di zona kaldera Santorini. Tempat ini merupakan tempat para wisatawan berkumpul dan berdiri menjelang matahari terbenam. Banyak video yang memperlihatkan ratusan wisatawan berdesakan untuk selfie saat matahari terbenam di pulau cantik ini.
Ratusan orang terlihat mengantri di jalan sempit untuk mencapai batu tersebut. Ini membingungkan penduduk setempat dengan kelebihan populasi karena pariwisata.
“Banyak orang datang ke Santorini dan meninggalkan sampah,” kata Onur Kilic (28).
“Sangat sulit bagi masyarakat setempat karena kami tinggal di sini, jalanan sangat padat dan lalu lintas sangat buruk, ini berbahaya bagi lingkungan dan semua biaya tidak terkendali, karena harga yang tidak mampu dia bayar. penduduk setempat. Mereka naik,” keluhnya. Tonton video “Daftar Orang Kaya Gila Hilang Akibat Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian” (wkn/wkn)