Jakarta –
Read More : Protes Kebijakan Kemenkes, AIPKI Klaim Didukung 132 Dekan FK Se-Indonesia
Tidak dapat dipungkiri bahwa telepon genggam (HP) menjadi salah satu benda yang sulit ditinggalkan oleh anak-anak saat ini. Faktanya, banyak orang tua yang justru memberikan ponsel kepada anaknya untuk membuat mereka diam.
Memberi anak akses terhadap ponsel dapat memberikan dampak positif jika digunakan dengan benar. Namun hal ini bisa berdampak negatif jika orang tua tidak mengontrol durasi penggunaan ponsel anaknya.
Spesialis mata Dr. Feti Karfiati Memed SpM(K) M Kes mengimbau para orang tua membatasi penggunaan ponsel sehari-hari oleh anak. Hal ini untuk melindungi mereka dari miopia atau miopia.
Dr. Fatty saat jumpa media Kementerian Kesehatan (Camankes), Senin (7/10/2024).
Pada sesi istirahat, Dr. Feti bahwa anak diarahkan untuk melihat benda yang jauh. Jarak minimal enam meter atau lebih, hal ini untuk melindungi mata anak dari miopia.
Dr. Fetty menegaskan, hal ini patut menjadi perhatian para orang tua. Pasalnya, banyaknya anak di Indonesia yang tidak bisa melihat secara dekat akibat berulang kali terpapar gadget pascapandemi.
Gadget atau telepon seluler sangat mudah digunakan. Semakin banyak media sosial yang populer di kalangan remaja dan anak-anak, sehingga kehidupan mereka selalu mencakup telepon seluler, ”ujarnya.
Untuk mencegah anak menjadi kecanduan gadget, Dr. Dorong orang tua untuk lebih aktif mengajak anak bermain di luar.
“Kalau bisa, anak-anak bermain di luar lebih dari dua jam sehari. Misalnya berenang, bersepeda, bermain basket, sepak bola,” ujarnya. Simak video “Penjelasan IDAI tentang Penggunaan Gadget Speech Delayed pada Anak” (dpy/kna)