Jakarta –
Read More : Profil Perwira Polri Alexander Sabar, Plt Dirjen Baru Komdigi
Penipu yang tidak bertanggung jawab kerap menyalahgunakan pajak bea dan cukai untuk mendapatkan keuntungan dari korbannya. Para pelaku menggunakan berbagai cara penipuan dalam melakukan perbuatannya.
Di bawah ini kami sajikan metode penipuan yang dilakukan atas nama Bea Cukai dan Perlindungan Keuangan.
1. Modus toko online fiktif
Pelaku memanfaatkan situs jejaring sosial, khususnya Facebook dan Instagram, untuk menawarkan barang dengan harga yang sangat murah, bahkan jauh di bawah harga pasar, untuk menipu calon korban. Setelah transaksi penjualan selesai, pelaku lain menghubungi korban, mengaku sebagai petugas bea cukai dan menyatakan barang yang dibelinya ilegal.
Setelah itu, pelaku yang mengaku sebagai petugas bea cukai meminta korban untuk mentransfer uang tersebut ke rekening pribadi pelaku untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Cara ini seringkali diancam dengan penangkapan resmi, penjara atau denda yang sangat besar jika korban tidak mentransfer uangnya.
2. Metode lelang palsu
Penulis menawarkan barang lelang dengan harga murah melalui berbagai saluran seperti media sosial, grup WhatsApp, atau jaringan SMS. Penulis sering mengatakan bahwa lelang tersebut resmi dilakukan oleh bea cukai, namun dilakukan secara tertutup.
Begitu calon korban tertarik, pelaku meminta sejumlah uang ditransfer ke nomor rekening pribadi yang kerap disamarkan sebagai rekening juru lelang.
3. Cara penyampaian diplomatik
Pelaku menghubungi korban bahwa itu adalah kiriman diplomatik. Untuk meyakinkan korban, pelaku terkadang menulis surat resmi seolah-olah barangnya ditahan di bea cukai.
Korban kemudian diminta mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening pribadinya agar paket bisa diteruskan ke penerima.
4. Metode pencucian uang
Penipuan ini dilakukan melalui kenalan online antara korban dan pelaku yang berada di luar negeri. Penulis kemudian berjanji akan datang membawa uang tunai atau mengirimkan hadiah uang tunai dalam jumlah besar.
Namun uang tersebut ditahan di bea cukai dan korban sebagai penerima paket harus membayar sejumlah uang untuk mengirimkan paket tersebut.
5. Jalan percintaan
Hal ini paling sering ditemui di masyarakat karena penulis harus saling mengenal terlebih dahulu atau membangun kepercayaan selama berbulan-bulan. Metode jenis ini kebanyakan menyerang wanita karena kepercayaan yang diciptakan oleh penipu yang bermotivasi romantis.
Kerugian yang diderita adalah yang terbesar. Cara ini dilakukan dengan cara setelah pelaku saling mengenal dan membangun kepercayaan, pelaku mengaku mengirimi korban sebuah barang yang biasanya berupa handphone, tas, emas, uang atau barang berharga lainnya.
Lalu ada yang mengaku sebagai petugas bea cukai dan mengatakan bahwa paket tersebut dihentikan oleh bea cukai karena barangnya melebihi batas atau harus membayar bea masuk. Biasanya korban diminta mentransfer sejumlah uang agar barang terkirim ke penerima di rekening pribadi pelaku.
“Dari beberapa jenis metode penipuan, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri utama metode penipuan dari Bea Cukai dan Jasa Keuangan adalah menghubungi menggunakan nomor pribadi, membuat pernyataan kepada petugas bea cukai, mengancam proses hukum dan meminta transfer uang. . uang di nomor rekening pribadi,” kata Wakil Direktur Humas dan Bea Cukai Budi Prasetiyo dalam keterangannya, Selasa.
Bud menyebutkan sarannya untuk menghindari penipuan yang mengatasnamakan bea cukai.
“Selalu kenali rekening yang digunakan penulis. Bea masuk dan pajak tidak dibayarkan melalui rekening pribadi, melainkan langsung ke rekening penerimaan negara dan dengan kode billing,” kata Budi.
Kemudian cek secara mandiri kiriman tersebut di www.beacukai.go.id/barangbesaran untuk mengetahui apakah ada kecurangan dalam metode pengiriman. Karena semua barang yang dikirim dari luar negeri dan dinyatakan secara sah kepada pihak bea cukai dapat ditemukan/dilacak di halaman tersebut.
Selain itu, jika ada masyarakat yang mengaku sebagai petugas bea cukai, masyarakat dapat menghubungi langsung kantor bea cukai terdekat atau menghubungi laman media sosial resmi Bea dan Cukai, kata Budi.
Berdasarkan laporan penipuan yang diterima contact center Bea Cukai dan Jasa Keuangan Bravo pada bulan Juli 2024, metode yang paling umum digunakan oleh penipu dari pihak Bea Cukai dan Jasa Keuangan adalah metode toko online fiktif, total ada 339 kasus penipuan yang meningkat. . 33,46% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 254 kasus penipuan.
Tonton Video “Cominfo Berjuang Sebarkan Penipuan WhatsApp” (mpr/ega)