Jakarta –
Read More : Unang Bagito Nyaris Akhiri Hidup karena Sakit yang Sulit Dijelaskan
Hubungan Okie Guastina dan Pasha Ungu rupanya butuh waktu lama untuk berdamai pasca bercerai pada 2009 lalu.
Saat wabah kemarin, Okie Agustina akhirnya mulai bertemu dengan Pasha Ungu didampingi pasangannya masing-masing. Dalam pertemuan tersebut, keduanya mengutarakan kekecewaannya satu sama lain, namun akhirnya saling memaafkan demi anak mereka.
“Waktu itu kita sempat ngobrol. Banyak ngobrol. Adele di sana, Gunawan di sana, aku dan Pasha di sana. Akhirnya aku ungkapkan segala kekecewaan yang selama ini. Iya, itu dia. Itu awal mulanya. saya. Jadi kami saling memaafkan,” kata Okie Agustina saat ditemui di studio TV kemarin di Tendian Trance, Jakarta Selatan. Kami saling memaafkan, dan kami saling memaafkan. Saat ini kami fokus pada anak-anak, ujarnya.
Ibu empat anak ini mengaku berusaha meredam egonya dan berdamai dengan masa lalunya agar bisa rujuk dengan vokalis band “Ungu” itu.
Okie Agustina mengatakan, “Tahapnya tidak mudah dan tidak mudah, karena saya harus berdamai dengan diri saya sendiri. Saya harus berdamai dengan masa lalu. Saya harus berdamai dengan segalanya.”
Pertemuan tiga tahun lalu itu merupakan titik balik dalam hidupnya dan mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik.
“Mungkin dulu pernah ada keributan besar seperti itu. Ya, mungkin karena aku masih punya ego. Aku masih punya ego, aku masih merasakannya, dan aku jujur. Dan aku masih merasa marah. Aku masih merasa marah.” tidak bisa memaafkan. Tapi kemudian kita ngobrol,” kata Okie Agustina sambil terus berbincang selama beberapa hari tentang kejadian kemarin. “Kita bisa saling memaafkan.” Bagaimana kita bisa bekerja sama ke depannya?” jelasnya.
Ibu Okie Agustina siap melakukan hal tersebut demi kebahagiaan anak-anaknya. Ia pun mengapresiasi Pasha Ung yang mampu menurunkan egonya demi anak.
“Yang penting buatku anakku bahagia. Aku juga sudah lupa dengan apa yang terjadi sebelumnya. Aku juga bisa meredam egoku.”
Simak Video “Putri Pasha Ung Shakina Masuk Dunia Musik dan Akui Beban Ekspektasi” (ahs/wes)