Jakarta –

Rekaman hitam, atau vinil, saat ini mengalami kebangkitan di era digital. Meskipun platform streaming semakin populer, banyak pecinta musik yang kembali ke format analog.

Menurut musisi Najmi Ismail, ada dua alasan masyarakat saat ini lebih memilih piringan hitam dibandingkan menikmati musik. Media pertama, orang mencari piringan hitam karena ketelitian suaranya.

“Dengan pengepresan vinil, suara yang dihasilkan sangat langsung, sangat analog, tanpa sirkuit digital,” kata musisi bernama panggung NAJ itu, ditemui usai peluncuran Marshall Homeline III di Jakarta.

Meski layanan streaming menawarkan kualitas audio lossless, Najmi yakin mereka masih belum bisa mengalahkan piringan hitam.

“Kalau bicara lossless, ada file FLAC dan ELAC, tapi masih ada 1 dan 0 yang diubah ke analog dan hanya sampai ke telinga. Jadi masih ada konversi dari digital ke analog. Sementara turntable masih hidup. ., Jarum lilin bertemu dan menjadi sinyal analog dan “langsung ke telinga”. Jadi lebih langsung, lebih jelas, jelas Najmi.

Alasan lainnya adalah pengalamannya. Memainkan piringan hitam melibatkan ritual yang melibatkan sentuhan fisik, seperti meletakkan vinil di atas meja putar, meletakkan jarum di permukaannya, dan memainkan labelnya. Ini menciptakan hubungan emosional dengan musik.

“Kita punya musik sendiri. Beda dengan streaming, kita (memang) berlangganan, tapi tidak pernah. Sekali lagi, kalau kita punya vinyl, kita punya musik,” kata Najmi.

Dalam kesempatan tersebut, Najmi memberikan nasehat bagaimana cara menikmati piringan hitam yang enak di telinga. Lihat di bawah: Cara menikmati piringan hitam

Untuk menikmati musik pada vinil, Anda memerlukan: 1. Meja putar

Najmi mengatakan saat ini turntable lebih murah. Namun, ia tidak menyarankan untuk membelinya karena menurutnya kualitas tonearms dan jarumnya kurang bagus.

“Lagunya bisa kita putar ya, tapi pertama suaranya tidak bagus, tidak maksimal. Kedua, lama kelamaan akan merusak vinyl yang kita punya,” ujarnya.

Ia merekomendasikan membeli turntable dengan harga minimal Rp 3-5 juta. Jangan lupa untuk mengingatkannya untuk selalu membersihkan meja putar dan vinylnya, karena debu dapat menjadi penyebab menurunnya kualitas audio piringan vinyl.

“Hilangkan debu, itu musuh utama. Kalau terdengar suara berderak-derak, itu debu. Makanya rajin-rajin bersihkan turntable dan vinylnya,” saran Najmi 2. Headphone atau Speaker

Setelah turntable, perangkat selanjutnya yang sebaiknya disediakan adalah headphone atau speaker. Kedua perangkat ini memiliki banyak karakter di pasaran, namun untuk menikmati piringan hitam, disarankan memilih yang menghasilkan suara datar.

“Supaya kita bisa dengar apa yang diinginkan artis dan produser. Setia dengan rekaman aslinya,” kata Najmi.

Salah satu pembicara yang kami rekomendasikan adalah Marshall Woburn III. Termasuk dalam seri Homeline III, perangkat ini memiliki karakter suara datar dengan desain menarik.

“Speaker ini cantik sekali, sangat nyambung dengan turntable,” tutupnya.

Saksikan video “Menggali Potensi Bisnis Rekaman Vinyl yang Muncul dari Suspended Animation” (afr/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *