Jaket –
Menteri Pemberdayaan Masyarakat (Perdana Menteri) Muhaimi Iskandar Imin memindahkan instruksi Presiden Prabowo Subanto dengan alokasi kemiskinan yang ekstrem. Menurutnya, Papowo ingin dikurangi menjadi 0% menjadi 2026 menjadi 0%.
Target mengatakan bahwa 17 kementerian dan lembaga akan terlibat langsung dalam realisasi tujuan. Kementerian/lembaga yang dimaksud meliputi Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial dan Badan Statistik Pusat (BPS).
“Pertemuan ini mengikuti instruksi presiden, sehingga pengurangan kemiskinan yang ekstrem pada menit terakhir adalah maksimal 0% pada tahun 2026,” katanya kepada kantor BPJS, Jakarta Selatan, Jumat (15-3/2025).
Selain itu, tingkat kemiskinan juga ingin ditekan secara bertahap. Imin mengatakan saat ini ada hampir 25 juta orang yang miskin atau setara dengan 8,7% dari total populasi Indonesia.
Tujuannya adalah bahwa angka tersebut dapat dikurangi pada tahun 2029 menjadi 4,5%. Politisi Partai Kebangkitan Nasional (PDB) bahkan berharap bahwa jumlahnya dapat dikurangi bahkan lebih rendah.
“Kedua, kemiskinan hampir 25 juta, 24,8 juta adalah 8,7% dari populasi kami. Ini adalah maksimal 4,5% pada tahun 2029. Syukur dapat menjadi lebih dari persentase kemiskinan kami,” katanya.
Pada kesempatan itu, target juga mengatakan bahwa data sosial -ekonomi nasional (DTSEN) yang terintegrasi akan banyak untuk mengoptimalkan program pengurangan kemiskinan berada dalam satu tujuan. Dia menekankan bahwa bantuan pemerintah harus disalurkan untuk mereka yang benar -benar membutuhkannya.
“Ada dua program utama APBN kami, yaitu peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan beban pembiayaan masyarakat. Jadi ada sesuatu yang kami bantu untuk meningkatkan daya beli, ada sesuatu yang kami bantu untuk mengurangi beban pembayaran, termasuk listrik,” katanya.
“Kami akan mengikuti pertemuan terdekat semua kementerian lembaga yang memiliki bantuan sosial langsung kepada masyarakat di berbagai sektor yang akan kami koordinasikan agar sangat baik,” pungkasnya. (ILY/FDL)