Jakarta –
Pemerintah Laos telah melarang penjualan dua merek alkohol menyusul kematian enam turis akibat keracunan massal.
Beberapa turis meninggal setelah meminum minuman beralkohol yang terkontaminasi di sebuah hostel di Vang Vieng. Minuman tersebut diduga mengandung metanol, bahan kimia berbahaya yang biasa ditemukan pada minuman beralkohol ilegal.
Bahkan metanol sebanyak 25 mililiter pun bisa berakibat fatal bagi manusia. Menurut The Mirror, Otoritas Kesehatan Nasional Laos mengeluarkan peringatan pada Sabtu (30 November 2014) yang melarang konsumsi dan penjualan Tiger Vodka dan Tiger Whisky. Kedua minuman tersebut dilarang karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.
“Pihak berwenang Laos telah melarang Tiger Vodka dan Tiger Whiskey karena masalah kesehatan. Warga Australia disarankan untuk menghindari konsumsi produk-produk ini demi alasan keamanan,” demikian bunyi pertanyaan tersebut.
Enam turis asing yang menginap di sebuah wisma di Laos mengungkapkan bahwa mereka menderita keracunan metanol setelah meminum alkohol yang terkontaminasi. Pejabat kesehatan mengingatkan para pelancong untuk mewaspadai bahaya yang terkait dengan alkohol, terutama koktail.
Pemerintah Australia bukan satu-satunya yang memperingatkan mengenai alkohol di Asia Tenggara, yang terkenal dengan masalah keracunan metanol.
Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan serupa melalui Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO), mendesak masyarakat untuk menghindari Tiger Vodka dan Tiger Whiskey serta nasihat tentang minuman beralkohol lainnya.
“Minuman beralkohol yang mengandung metanol telah mengakibatkan kematian dan penyakit serius,” kata FCDO.
Mereka juga memperingatkan untuk mewaspadai minuman beralkohol palsu yang seringkali mengandung metanol. Mereka juga menyarankan untuk tidak meminum minuman yang berbau atau terasa tidak pantas.
Minuman lain yang tercantum dalam peringatan tersebut meliputi:
• Minuman beralkohol lokal, termasuk beras atau tuak • Minuman campuran, seperti koktail yang mengandung alkohol • Minuman beralkohol palsu yang dijual di toko dan bar
Menurut laporan tersebut, dua remaja Australia, Bianca Jones dan Holly Bowles, termasuk di antara korban keracunan alkohol. Keduanya meninggal setelah dipindahkan dari Rumah Sakit Vang Vieng ke Vientiane dan kemudian ke Thailand.
Di antara korban lainnya adalah seorang pengacara Inggris berusia 28 tahun, Simon White. Tiga korban lainnya adalah James Louis Hutson, 57, warga Amerika Serikat, dan warga negara Denmark Anne-Sophie Orkild Koeman, 20, dan Freja Vannervald Sørensen, 21.
Gejala keracunan metanol antara lain mengantuk, kehilangan kesadaran, kebingungan, sakit kepala, pusing, dan kesulitan mengoordinasikan gerakan tubuh. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit serius hingga koma atau kematian.
Tonton video “Video: Sengit! Indonesia vs Laos Berakhir Imbang 3-3” (upd/bnl)