Jakarta –

Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto SpP mengatakan, jumlah kasus kanker paru di Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, dia mengaku merawat pasien berusia 17 tahun.

“Ada seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang menderita kanker paru-paru di RS Persahabatan,” kata dokter. Agus saat ditemui di RS Persahabatan Jakarta Timur, China (10/10/2024).

Dr. Agus menjelaskan, bagi remaja laki-laki berusia 17 tahun yang mengidap kanker paru-paru, hal itu disebabkan oleh banyak hal. Selain lingkungan, ditemukan pula benda pusaka keluarga.

“Itu karena riwayat keluarga yang mengidap kanker, tapi bukan kanker paru-paru,” kata Dr. Lalu, kebiasaan merokok di rumah dan polusi udara. Agus.

Dr. Agus menambahkan, usia bukanlah faktor yang meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker paru. Menurutnya, hal itu tergantung seberapa cepat sel kanker ditemukan.

“Tergantung stadium atau tahapan kapan ada peluang untuk pulih,” tegasnya. “Jika Anda tertular pada tahap awal, kemungkinan besar Anda akan pulih.”

Dr. Agus mengimbau masyarakat mewaspadai kanker paru-paru. Menurutnya, perubahan gaya hidup diperlukan untuk menjadi sehat.

“Cara paling efektif untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan mencegah paparan zat berbahaya secara rutin. Kedua, tentunya pola hidup sehat, istirahat yang cukup, imunitas, gizi yang baik, makanan bergizi dan olah raga, _ kata. .

Selain itu, orang yang berisiko dapat dideteksi sejak dini dengan rontgen dada atau CT scan, yang dapat menghasilkan gambaran menyeluruh tentang paru-paru dan sekitarnya. Tonton video “Dokter Bicara tentang Bedak Bayi Mengandung Karsinogen” (dpy/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *