Jakarta –
Read More : Ekosistem Industri Halal RI Bisa Tambah Ngegas Gara-gara Ini
Di era digital saat ini, kebutuhan akan layanan online sudah menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Jika sebelumnya harga menjadi penentu daya beli masyarakat, kini berubah.
Berdasarkan hasil survei Biznet bekerja sama dengan perusahaan riset dan konsultan, Ipsos, sepanjang periode 2023-2024, ditemukan bahwa harga jasa tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat saat membeli produk secara online.
Dulu orang bilang Biznet itu mahal, tapi sekarang jaringan stabil itu biasa kalau mahal,” ujarnya Chief Marketing Officer Biznet Adrianto Sulistyo di acara HUT ke-24 Biznet Jakarta konferensi pers. , Selasa (2/10/2024).
Laporan tersebut menemukan bahwa alasan utama masyarakat memilih layanan Biznet adalah karena internetnya stabil. Setelah itu cek kecepatan internet dan terakhir harga layanannya.
“Harga murah sebenarnya adalah pilihan ketiga. Meski yang kedua lebih cepat dengan kecepatan internet. Jadi kalau melihat paket Biznet, khusus untuk toko, kami menawarkan paket yang berbeda-beda sesuai wilayah. Untuk kota besar, paket kami adalah yang paling murah. “Kami Rp 250 ribu dengan bandwidth 50 Mbps,” ujarnya.
Sementara untuk beberapa kota kecil, Biznet menawarkan paket internet dengan tarif yang berbeda dibandingkan di kota besar.
“Sedangkan di kota kecil seperti Klaten, Sragen, lalu Tasikmalaya, Jambi, Padang harganya paling murah Rp 175 ribu per bulan dan bandwidth di Pulau Jawa 50 Mbps, sedangkan di Sumatera Mbps,” ujarnya.
“Dengan perbedaan harga ini, kami menyadari bahwa kami ingin memahami daya beli masyarakat. Jadi, mereka ingin membeli Biznet tapi daya belinya tidak mencukupi, tapi kami berikan bandwidth dengan harga yang sama tetapi dengan harga yang lebih rendah, sehingga mereka tetap mendapatkan nilai yang sama,” tutupnya. Tonton Video “OpenSignal: Biznet Menjadi Penyedia Internet Tercepat di Java” (agt/fay)