Batavia –

Read More : Jepang Sempat Desak 4 Juta Warga Mengungsi Karena Badai Shanshan

Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDIP, menyatakan pariwisata di Bali tidak dikelola dengan baik dan menjadi sarang narkoba. Pengamat Pariwisata, Prof. Dr. Dr. I Putu Anom, M.Par mengatakan Bali sedang kurang baik. Anom mengatakan, indikatornya, pariwisata Bali masih terkendala permasalahan dari berbagai aspek, mulai dari industri, perizinan, hingga perilaku. Artinya, operasional pariwisata perlu ditingkatkan karena banyak kendala dari berbagai aspek. Mulai dari industri, perizinan, hingga jalan kota yang masih belum terurus. kata Anom.

Dari sisi industri dan perizinan, kini semakin banyak masyarakat yang melanggar batas wilayah dan peraturan kewilayahan. Ada banyak kemajuan acak dari pantai ke tebing. Misalnya sekarang ada batu di Pecatu. “Saat ini sudah banyak yang mulai melanggar peraturan daerah. Baik di bantaran sungai, danau, laut, maupun bebatuan. Oleh karena itu pemerintah wajib melakukan penertiban dan tidak mudah dalam memberikan izin, apalagi memberikan izin. Kepada yang melihat. Seperti di Pecatu, boleh dibangun hotel, tapi dengan cara pelemparan batu,” kata Anom. “Sampai saat ini banyak desa abal-abal yang disewakan kepada wisatawan asing. Oleh karena itu, pajak penghasilannya juga akan diturunkan. Ini juga harus kita evaluasi,” imbuhnya. Anom juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perilaku jamaah yang mulai melanggar aturan. Dari menemukan gua narkoba, melakukan perdagangan wisata, hingga membentuk komunitas berbahaya. “Mulai khawatir dengan perilaku wisatawan yang mulai buruk. Ada penyebabnya peredaran narkoba. Bahkan wisatawan juga sudah mulai berbisnis dan bertindak di jalur-jalur yang merugikan,” ujarnya. Aktivitas wisata di Bali juga mulai terganggu akibat seringnya terjadi kemacetan, khususnya di Bali bagian selatan. Anom mengatakan, hal ini merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan. Ia mengatakan, banyak kekecewaan dari wisatawan yang kehabisan waktu karena kemacetan di jalan raya. Kemacetan di Bali Selatan belum bisa teratasi. Kelemahannya dari bundaran jalan, karena memakan waktu ekstra di jalan. Di wilayah Kuta dan Denpasar juga sering terjadi banjir, kondisi di atas jalannya juga tidak bagus.” kata Anon. Anom menyarankan agar pengambil kebijakan tidak hanya fokus pada PAD saja, namun juga fokus pada pelestarian alam. Pemerintah daerah dan pemerintah desa juga mengawal kegiatan seluruh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pariwisata Bali.

Saksikan video “Bali Hidden Gem: Resolusi Kopi di Karang Boma” (wanita/wanita)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *