Jakarta –

Read More : 2 dari 5 Generasi Muda Singapura Lebih Pilih Menjomblo, Ini Temuan Studi

Minyak babi atau lemak babi adalah percakapan karena terjebak dalam ayam goreng widran yang sudah usang, solo. Bukan hanya karena hijau, daging babi polemik tidak diingatkan akan bahaya lemak yang lemah.

Secara umum, ahli gizi di Rumah Sakit Alia, Dr. Dessy Saci Rachmawati, mengatakan kepada SPGK bahwa kadar lemak minyak goreng berisiko meningkatkan kolesterol. Tidak ada pengecualian, minyak babi.

“Dalam hal kalori, itu adalah minyak ketika membandingkan lemak dengan protein dan karbohidrat, itu memang kalori tertinggi,” jelasnya ke AFP pada hari Jumat (30.05.2025).

“Ini berarti bahwa jika akumulasi kalori cukup tinggi, itu berarti berkontribusi dengan kalori yang cukup tinggi, yang akhirnya masuk ke surplus kalori, menyebabkan obesitas,” jelasnya.

Menurut Dr Dessy, kadar kolesterol tinggi terkait dengan endapan plak dalam pembuluh darah. Salah satu konsekuensinya adalah aterosklerosis, yaitu penebalan dan penyempitan dinding pembuluh darah yang terkait dengan pengerasan, yang dapat menyebabkan stroke atau infark kapan saja.

Konten lain yang akan dipantau adalah asam lemak atau asam lemak jenuh dalam minyak babi dengan komposisi sekitar 40 persen. Di kalangan medis, konsumsi lemak jenuh sangat terkait dengan risiko kesehatan yang berbeda dalam jangka panjang.

“Selain itu, dia dipanaskan pada suhu tinggi. Ini berarti bahwa ligamen lemaknya juga rusak, yang juga dapat digantikan oleh lemak trans yang lebih sering kita dengar. Lemak trans tidak baik untuk kesehatan,” jelasnya.

Berikutnya: Pepes dan minyak yang lebih sehat -alternatif

Tonton video “Video: Tanda tentang seseorang yang mengalami pengulangan kolesterol” (OP/UP)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *