Jakarta –
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), susu ikan masuk dalam Program Gizi Gratis (MBG) yang diusung Prabowo Subianto. Asosiasi hingga Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk mengembangkan kapasitas produk ini.
Ekowati Chasanah, peneliti ahli utama Pusat Penelitian Industri Biologi Kelautan dan Terestrial BRIN, mengatakan susu sebenarnya tidak berasal dari semua ikan. Namun bahan utamanya adalah hidrolisat protein ikan (HPI).
“Jadi kalau dibilang susu ikan itu menyesatkan sekali. Artinya secara definisi salah dan BPOM yang disalahkan, bukan susu dari kelenjar susu ikan,” kata Profesor Igowati dari Gedung Habibi Brin Jakarta. .
“Bahan utama (HPI) ini mudah larut dalam air, sehingga HPI mempunyai aplikasi yang luas dan berpotensi sebagai pangan fungsional karena kandungan peptidanya (molekul asam amino),” lanjutnya.
Dikatakannya, susu ikan ini dapat dijadikan alternatif tambahan untuk memberikan tambahan manfaat nutrisi protein ikan, namun HPI tidak dimaksudkan untuk menggantikan susu sapi.
Ia menjelaskan, HPI lebih mudah diserap di usus karena berbentuk protein kecil dan asam amino bebas. Oleh karena itu, cocok untuk pasien pasca sakit dan anak kecil yang membutuhkan protein dalam waktu dekat.
“Kalau kita lihat ikan, itu bukan sumber makanan berprotein tinggi. Jadi, mengandung semua asam amino esensial,” ujarnya.
“Susu ikan jenis ini bisa dari ikan campur. Namun yang perlu anda ketahui pastinya adalah ikan campur dan padahal harganya murah. Tapi yang penting ikannya segar, karena itu kunci semuanya,” tutupnya.
Simak Video: IDI: Alternatif Susu Ikan untuk Anak yang Tak Mau Makan Ikan.
(FDL/FDL)