Yoga-
Warga Joga dikejutkan melihat cahaya biru di langit akhir pekan lalu. Menurut BRIN, lampu hijau tidak membahayakan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) buka suara pada Sabtu (4/5) malam terkait video viral dan pemberitaan cahaya biru di langit Joga. Menurut penelitian BRIN, meteorit tidak berbahaya bagi Bumi.
Peneliti Senior Puslitbang Lingkungan Hidup BRIN Prof. Dr. Thomas Jamaluddin menjelaskan, kejadian tersebut wajar. Ketika sebuah meteor menabrak atmosfer bumi dan terbakar di luar angkasa.
Diduga meteorit, batuan luar angkasa yang menghantam bumi kemudian masuk ke atmosfer dan terbakar, jelas Zmaal.
“Itu terjadi di ketinggian sekitar 80 km. Itu normal, tidak membahayakan Bumi,” imbuhnya.
Djamal mengatakan, meteor yang belum disebutkan namanya itu merupakan meteor tak terduga yang menghantam Bumi. Menurut dia, meteorit tersebut terbakar di udara sehingga tidak ada puing-puing yang sampai ke permukaan tanah.
Meteor tidak punya nama. Itu kejadian spontan, jelas Jamal.
“Pasti jatuhnya jauh dari Joga karena tingginya sekitar 80 kilometer yang hanya terlihat di Joga. Tampaknya meteor kecil yang berakhir di udara,” ujarnya.
Meski terlihat jelas di langit Joga, Djamal menduga petir juga terlihat di sekitar Joga karena diperkirakan panjangnya sekitar 80 kilometer.
“Bisa dilihat, karena di ketinggian. Tapi mungkin tidak ada yang lihat. Kalau di Joga terlihat karena terekam di CCTV,” tutupnya.
Cahaya biru misterius pertama kali dikabarkan menghiasi langit Joga pada Sabtu (5/5) malam. Hanya di tengah-tengah lari tidak ada kilatan lampu hijau.
Sejumlah pemberitaan menyebutkan, penampakan tersebut dilaporkan oleh warga di kawasan timur dan utara Kawasan Istimewa Yogyakarta (DIY). Warga Solo Raya, Magelong, dan Semarang juga dikabarkan sudah melihat cahaya tersebut.
——
Artikel ini diposting di detikJogja. Tonton video “Hujan Meteor 2024” (wsw/wsw).