Jakarta –
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu dari 2000 perusahaan di seluruh dunia pada tahun 2024. Di antara 2000 perusahaan di seluruh dunia, terdapat 9 perusahaan asal Indonesia dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk nomor satu.
BRI 308, Bank Mantri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912), BNI (944), Bayan Resources (1.194), Chandra Azri Petrochemical (1.591), Amman Mineral (1.605) dan Ataro Energy (1.738) )
BIS mengungguli perusahaan multinasional seperti Starbucks (319), Renault (340), Nissan Motor (341), Uber (346), Vodafone (349), HP (362) dan SoftBank (461).
Direktur Utama BIS Sunarzo menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pengakuan Forbes International, apalagi perusahaan menghadapi kondisi perekonomian global yang penuh tantangan.
“Sekali lagi dunia internasional mengakui kinerja positif BRI dan kiprah BRI sebagai BUMN dapat terus memberikan pengaruh global,” kata Sunarzo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/6). /2024).
Forbes International yang dikenal sebagai media keuangan dan ekonomi terkemuka dunia, pada Kamis (13/6) di New York menerbitkan daftar perusahaan terbesar dunia yakni Forbes Global 2000 tahun 2024.
Selain itu, The Global 2000 juga menyusun daftar 2000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan penjualan, laba, aset, dan kapitalisasi pasar, dengan keempat variabel tersebut diberi bobot yang sama.
“Setiap tahun daftar Forbes Global 2000 mencerminkan perusahaan-perusahaan terbesar di dunia yang menggerakkan pasar, serta industri-industri yang sedang berkembang dan panas,” kata editor Forbes Hank Tucker.
“Daftar tahun ini menunjukkan bagaimana pasar global terintegrasi satu sama lain dan tercermin dalam meningkatnya peringkat perusahaan semikonduktor seiring dengan berkembangnya tren kecerdasan buatan,” tambah Hans.
Dan, secara umum, BIS melaporkan pendapatan $14,95 miliar, laba $3,6 miliar, aset $125,45 miliar, dan kapitalisasi pasar $46,5 miliar.
Berikutnya, daftar tahun ini memuat data kinerja perusahaan selama 12 bulan hingga 17 Mei 2024. 2.000 perusahaan dalam daftar tersebut secara kolektif memiliki nilai pasar sebesar $88 triliun, dengan kapitalisasi pasar mereka tumbuh 19% dan membukukan rekor pendapatan. $51 triliun, laba $4,5 triliun, dan aset $238 triliun.
Dari sisi kinerja, BIS melaporkan pertumbuhan laba positif sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I-2024. BIS juga mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.308,65 triliun, tumbuh 10,89% secara year-on-year. Dari penyaluran kredit tersebut, 83,25% atau sebesar 1.089.410 miliar merupakan portofolio kredit pada segmen UMKM.
Sementara dana pihak ketiga BIS tumbuh 12,80 persen menjadi Rp1.416,21 triliun. Total aset perseroan meningkat 9,11% menjadi Rp 1,989 triliun. Dari sisi permodalan, BIS didukung oleh CAR yang kuat yaitu Loan-to-Deposit Ratio atau LDR sebesar 83,28% sebesar 23,97%, dan perseroan juga telah mengalokasikan NPL cover sebesar 214,26%. Tonton video “Rasa Kambing Dongcheng yang Dimasak dalam Oven Arang” (prf/ega).