Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Pusat Muhammadiyah (PP) dalam hal penyediaan dan penggunaan jasa perbankan. Hal ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk terus memberikan layanan terbaik bagi setiap segmen masyarakat.
Keterkaitan tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BRI dan PP Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Direktur Pemasaran Pendanaan dan Publisitas BRI Andrian mengatakan, banyak layanan BRI yang bisa digunakan untuk mendukung Muhammadiyah.
Jasa perbankan yang diberikan antara lain, namun tidak terbatas pada, penggunaan Giro BRI untuk transaksi Pimpinan Pusat dan Amal Usaha Muhammadiyah, pembayaran gaji dan tunjangan kepada pegawai Muhammadiyah, layanan pinjaman pegawai, pinjaman modal dan/atau bank garansi kepada nasabah. /Persediaan/Kontrak Muhammadiyah Bermitra dengan lembaga perbankan lain untuk mendukung kebutuhan perbankan Muhammadiyah.
“Kolaborasi ini tidak hanya menjadi kontribusi penting bagi BRI dan PP Muhammadiyah, tetapi juga menunjukkan komitmen BRI dalam memberikan layanan prima bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Andrian dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/7/2024).
Ia mengumumkan melalui kerja sama ini, diharapkan kedua belah pihak dapat menemukan kesetaraan dan kesuksesan. Khusus di BRI, ia berharap dapat meningkatkan level layanan perbankan BRI.
“Selanjutnya diharapkan kerja sama dapat meningkatkan jumlah transaksi BRI, value chain dan CASA,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danartha mengatakan BRI dan Muhammadiyah memiliki banyak kesamaan. Muhammadiyah dan BRI didirikan pada masa kolonial. Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912 dan BRI pada tahun 1895.
Kemiripan BRI dan Muhammadiyah sama-sama terjalin pada masa penjajahan Belanda. Jadi, sama-sama bersusah payah mempertahankan kerajaan ini, kata Agung.
Selain itu, Muhammadiyah dan BRI memiliki jaringan cabang di seluruh Indonesia.
“Muhammadiyah dan BRI banyak cabangnya. Muhammadiyah juga banyak AUM, PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah) ada 172, tidak ada rumah sakit dan lain sebagainya,” kata Agung.
Menurut dia, kesamaan lainnya adalah terkait komitmen untuk memajukan bangsa Indonesia. Dengan jaringannya yang luas, manfaat dari Muhammadiyah dan BRI sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Dalam perkembangan IT (teknologi informasi), BRI semakin maju sehingga menjadi tambahan penting dalam kerja sama ini,” kata Agung.
Agung mengungkapkan, MoU ini akan semakin mempererat kerja sama antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan BRI yang saat ini sudah berkembang baik.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap Muhammadiyah dan BRI dapat lebih efektif dalam kemajuan pemerintahan dan negara,” tutupnya. Tonton video “Rasa Tongseng’oti yang Dimasak di Oven Arang” (ego/ego)