Jakarta –

Geng ransomware Brain Cipher telah berjanji untuk memberikan kunci deskriptor data dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Seperti diketahui, geng ransomware Brain Cipher menggelar kampanyenya pada 20 Juni 2024. Akibat penyerangan tersebut, 282 penyewa dirugikan.

Pelaku penyerangan kemudian meminta uang tebusan sebesar US$8 juta atau sekitar Rp 131 miliar, namun pemerintah dengan tegas menyatakan tidak akan memenuhi tuntutan tersebut. Namun PT Telkom Indonesia menyatakan data di PDNS 2 yang terkena ransomware tidak dapat dipulihkan.

Di tengah upaya memulihkan data yang tersisa menggunakan cadangan, geng ransomware Brain Cipher mengatakan akan merilis data dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, yang telah disandera selama hampir dua minggu.

“Pada hari Rabu, kami membagikan kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan kami akan membuat Anda menyadari pentingnya pembiayaan industri ini dan menarik para ahli yang berkualitas,” tulis mereka.

Mereka juga menyatakan bahwa penyerangan ini tidak memiliki muatan politik, melainkan hanya sekedar “pentest yang ditutup dengan pembayaran”.

Brain Cipher pun meminta maaf atas perbuatannya yang merugikan banyak orang. Mereka meminta masyarakat mensyukuri dan menyadari bahwa mereka mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri.

Di akhir pesan, Brain Cipher mengumumkan bahwa mereka akan menerima sumbangan sukarela yang dapat diberikan melalui dompet digital Monero. Mereka juga menjamin bahwa donasi ini bersifat sukarela dan akan terus memberikan kunci dekripsi secara gratis.

“Kami akan membuka dompet Monero untuk donasi, semoga Rabu depan kami mendapatkan sesuatu. (Dan kami ulangi sekali lagi: kami membagikan kunci ini secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri).

Pengumuman yang diposting di akun X/Twitter @stealthmole_int ini mendapat reaksi beragam dari netizen Tanah Air. Berikut ringkasannya:

“Ibaratnya kamu diculik lalu penculiknya melepaskanmu karena penculiknya kasihan padamu karena orang tuamu meninggal. Aku tidak tahu harus senang atau sedih,” kata @sodaberry118.

“Hacker kasihan sama saya karena pemerintah Indonesia sangat buruk dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan keamanan siber😭😭😭Indonesia buruk sekali🔥🗣️💯,” tulis @odesaa_.

“Saya ingin tertawa, tapi saya minta maaf! Pemerintahan kita terdiri dari orang-orang yang merupakan produk dari semua hak istimewa politik.” @0xpolynesia_ berkata.

Akhirnya drama hacker ini selesai, kedepannya akan ada drama yang khusus dibuat oleh Menkominfo, yuk kita simak bersama-sama gan, kata @dimstrds·

“Njir, Indonesia tidak punya harga diri di dunia maya. Bahkan hacker yang menyerang kita pun kasihan,” kata @_tamaputra13.

“Mungkin tidak, sebenarnya pemerintah sudah membayar dan hacker disuruh membuat pengumuman seperti ini agar tidak tahu pemerintah membayar decryptornya,” kata @diktusIT.

“Ibarat di sinetron yang dirampok akhirnya merasa sengsara karena yang dirampok menyerah dan dengan sedih berteriak ‘ambil, ambil saja!'” selamat @kemkominfo atas akting menyedihkanmu, kamu bisa memenangkan oscar , jangan buat firewall dan sistem keamanan digital, lanjutkan saja permainan menyedihkanmu,” tulis @adriaInsight.

“Langkah yang salah, pemerintah kita tidak akan mengubah apa pun, malah punya pola pikir kalau diserang lagi akan begini: ‘Tunggu dulu, nanti semuanya akan kembali seperti dulu, ‘”Yang paling benar adalah tidak kembali sehingga pemerintahlah yang disalahkan atas hilangnya data,” kata @verdemiura.

Tonton video “Brain Cipher Akan Gratiskan Data PDNS 2”:

(Afrika/Afrika)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *