Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga beras turun dan ikut menyumbang inflasi pada Mei 2024. Dalam statistik inflasi tahunan, inflasi beras juga mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir.
Kepala BPS Amalia Adiningar Vidyasanthi mengatakan, pada catatan inflasi Mei 2023, beras turun 3,59 persen dan inflasi inti turun 0,15 persen.
Ia mengatakan, meski produksi beras mulai berkurang, namun pengurangan stok beras akan terus terjadi karena stok beras yang tersedia masih banyak. Dalam jumpa pers, Senin (3/6/2024).
Tingkat inflasi tahunan tercatat sebesar 2,84%. Sementara itu, andil fluktuasi harga terhadap inflasi sebesar 8,14% dan andilnya terhadap inflasi sebesar 1,30%. Beras, cabai merah, kulit ayam asli, dan daging merupakan produk yang masih berperan dalam komponen harga yang fluktuatif.
BPS mencatat inflasi dalam tiga bulan terakhir melambat dibandingkan tahun lalu. Ketika tekanan inflasi mereda, porsi inflasi beras juga menurun dari 0,74 persen pada bulan Maret, kemudian secara bertahap menurun menjadi 0,43 persen pada bulan Mei 2024.
Ia mengatakan, komponen inflasi beras juga mengalami penurunan dari 0,74 persen pada Maret 2024 menjadi 0,59 persen pada April 2024 dan kemudian berlanjut menjadi 0,43 persen pada Mei 2024.
Pada bulan Mei 2024, harga bahan pangan juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Misalnya, harga Gabah Kering Panen (GKP) secara bulanan turun 2,73%, namun naik 4,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ia mengatakan: Benih kering giling mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat sebesar 8,40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, rata-rata harga beras giling pada Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 4,41% dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat sebesar 10,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (ada/rd)