Jakarta –
Badan Pangan Singapura (SFA) mengizinkan warganya mengonsumsi 16 jenis serangga. Hal itu diumumkan pada Senin (8/7/2024).
Beberapa di antaranya adalah jangkrik, belalang, belalang, ulat bambu, dan ulat sutera.
Persetujuan ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri di Singapura yang bersiap menyambut momen ini dengan mengembangkan dan menguji resep baru untuk produk berbahan dasar serangga.
SFA sebenarnya telah mengadakan konsultasi publik mengenai izin konsumsi 16 spesies serangga pada tahun 2022.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mencantumkan serangga sebagai alternatif daging yang lebih berkelanjutan karena dianggap tinggi protein dan menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca saat dibudidayakan.
Pada bulan April 2023, SFA mengatakan akan mengizinkan spesies tersebut untuk dikonsumsi pada paruh kedua tahun 2023. Belakangan, batas waktunya diundur menjadi paruh pertama tahun 2024.
Francis Ng, direktur eksekutif House of Seafood Restaurant, telah menciptakan menu yang terdiri dari 30 hidangan kaya serangga untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
Di antara 16 spesies yang disetujui, restoran tersebut akan menambahkan ulat super, jangkrik, dan kepompong ulat sutera ke beberapa hidangan makanan laut, seperti kepiting telur asin.
Sebelum disetujui, kata Ng, restoran tersebut menerima lima hingga enam panggilan sehari yang menanyakan tentang hidangan berbahan serangga.
Diburu Generasi Milenial hingga Generasi Z
“Banyak pelanggan kami, terutama mereka yang berusia di bawah 30 tahun, sangat suka bertualang. Mereka ingin melihat keseluruhan penyakit yang ada di piring mereka,” tambahnya.
Ia mengharapkan penjualan insektisida dapat meningkatkan pendapatannya sekitar 30 persen. Javier Yip, pendiri perusahaan logistik Declarators, mendirikan bisnis lain dan mendapat izin mengimpor serangga dari peternakan di Tiongkok, Thailand, dan Vietnam untuk dijual di Singapura.
Ia akan menjual berbagai jajanan serangga dengan merek InsectYumz. Sebagai permulaan, akan tersedia beberapa jenis jajanan serangga, antara lain jangkrik dan ulat bambu serta rasa tom yum. Ada juga bubuk jangkrik yang merupakan bubuk protein.
Ia menambahkan, produk tersebut akan segera tersedia di situsnya dan situs e-commerce lainnya, serta di supermarket dan restoran.
Apa saja 16 serangga yang bisa dimakan?
BERIKUTNYA: Daftar Serangga “BPOM” yang Diizinkan Singapura
Saksikan DetikPagi Live:
Kasus Flu Singapura Meningkat di RI, Ini yang Perlu Anda Ketahui! (naf/kna)