Jakarta –
Badan Manajemen Keuangan Haji (BFH) secara resmi disetujui di atas nilai biaya hidup SR1502,49 juta atau sama dengan miliaran Rp648,5 miliar WII dari Parlemen Indonesia.
Distribusi figuratif terjadi di Pusat Auditorium Cemerlang, Burn Build, Jakarta Tengah, dan dihadiri oleh perwakilan Layanan Keagamaan, brief, dan brokinya.
“Ketentuan uang kertas adalah cara hipotek untuk membuat komitmen komitmen Bpahip dalam kelahiran, tetapi hanya anggota BPC, dalam pernyataannya, pada hari Selasa (4/15/2025).
Uang yang didistribusikan lengkap, 20320 pelancong biasa akan menerima setiap orang yang dapat dikuasai ** 550 ** atau sekitar Rp3.187.500. Uang dikirim di jalan 500 (1 daun) SAR rusak, SAR 100 (2 lembar), dan SAR 50 (1 halaman).
Amrei menjelaskan bahwa pembelian uang kertas adalah bagian dari misi BPCK untuk memastikan pengembangan kualitas layanan setiap tahun. Selain itu, efisiensi biaya juga sangat fokus.
“Tahun ini biaya ziarah berhasil dikurangi menjadi Rp89,4 juta rumah sakit, sejak tahun lalu, jemaat ditetapkan,” kata Amiri.
BOP mengulangi pentingnya pemantauan dan dukungan merokok dan proses pendanaan SAR yang termasuk dalam anggaran bersama untuk DPPR, sehingga meningkat dalam operasi yang masih ada.
Amy mengatakan bahwa pembelian uang kertas uang kertas bukan pertama kalinya. Sejak 2019, BPC telah membuat empat kali: pada tahun 2022, 2024, dan 2025. Tapi 2023, biaya hidup diberikan dalam bentuk Rupiah.
“Baphage akan terus membuat komitmen untuk haji dengan jelas, efektif, dan untuk memperhitungkannya. (RD / RD)