Jakarta –
BPJS Life menemukan bahwa mereka saat ini berada di sekitar 17,87 juta peserta bahwa United Health Insurance (JKK) tidak berhasil. Ini karena fakta bahwa mereka masih menerima instalasi bulanan.
Direktur BPJS Health Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa kelompok minat JKK tidak bekerja dengan baik. Sebelumnya, BPJS Health mengatakan bahwa ada sekitar 28 juta peserta.
“Sampai Desember 2024 ada 28,85 miliar 2/2/2025).
“Di latar belakang sebelumnya, (total) RP7,37 triliun. Sisa 17,87 juta tersisa, peserta menerima pekerja dari PBPU (BP),” lanjut mereka.
Ghufron menelepon, saat ini BPJS Health telah meluncurkan program Rehab 2.0 baru. Keberhasilan ini diharapkan menjadi solusi 17,87 juta orang di tempat kerja. Program Rehab 2.0 yang baru memberikan diskon pengurangan dan “cahaya” para peserta.
Peserta dana hanya akan membebankan investasi yang lebih tinggi selama dua tahun. Misalnya, peserta dana JKN, dan ketika mereka dicatat dalam rehabilitasi baru yang diatur, pakan hanya akan menerima dua tahun aplikasi 12 dan 36 bulan.
“Kami memahami bahwa dalam beberapa kasus, peserta mengalami kesulitan membayar uang yang tidak dapat langsung.
Ali Ghuron menjelaskan perbedaan antara Rehab 2.0 baru dan versi sebelumnya bahwa instalasi sekarang dipasang dengan pendapatan bulanan, sehingga status aksesi akan bekerja segera setelah pembayaran terakhir setelah pembayaran terakhir.
BPJS Health, sejak 31 Desember 2024 juta dari 1,73 juta, telah berpartisipasi dalam program pembaruan dan ketika 910 miliar peserta kembali.
Dalam program ini, BPJS Life telah meningkatkan tingkat 1,69 triliun rp, rincian 923,76 miliar rp. Lihat video “Video: Respons Buddi Mankes tentang masalah BPJ dalam pemikiran BPJS meningkat pada tahun 2025” (DY / OUG)