Jakarta –
BPJS Ketenagakerjaan (TK) melaporkan 39,2 juta pekerja mendapat manfaat dan perlindungan. Dari jumlah tersebut, 2,8 juta diantaranya masuk dalam kategori rentan.
General Manager BPJS Ketenagakerjaan, Angoro Ako Kahio mengatakan, 2,8 juta pekerja tersebut masuk dalam kategori pekerja yang masuk dalam kemiskinan ekstrem.
“Saat ini 39,2 juta pekerja terlindungi. Pada saat yang sama, 2,8 juta pekerja berada dalam kondisi rentan. Mereka sangat rentan untuk kembali jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. Itu yang menjadi fokus kami saat ini.” kata Angoro saat memberikan sambutan pada acara Pratraana Awards di Plaza BP JAMOSTEK, Setiabudi. , Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).
Selain itu, saat ini Indonesia juga sedang menghadapi penurunan kelas menengah. Angoro percaya bahwa penguatan kelas menengah sangat penting untuk melawan dampak kondisi ini
Dukungan pemerintah sangat penting untuk menjamin kesejahteraan pekerja. BPJS Emplegua turut serta dalam upaya perlindungan dan pengamanan, karena setiap pegawai menghadapi risiko dalam pekerjaannya.
Oleh karena itu, saya mengimbau pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama melindungi pekerja yang rentan, ujarnya.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan mencatat sejak tahun 2023, penyaluran manfaat bagi 7,3 juta pekerja atau ahli waris telah mencapai Rp90,75 miliar. Selanjutnya, beasiswa senilai 193 miliar dollar disalurkan kepada anak-anak 160.000 pekerja.
Katanya, “Dan ini merupakan pernyataan pemerintah untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dan anak-anak pekerja untuk bersekolah dan kuliah.” Saksikan video “10.860 Warga Pati Jatuh Miskin Ekstrem” (shc/ara)