Jakarta –
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini epidemi Mpox di Afrika dapat dihentikan dalam 6 bulan ke depan. Ia mengatakan pengiriman pertama vaksin WHO akan tiba di Republik Demokratik Kongo dalam beberapa hari.
Hingga saat ini, Afrika hanya menerima sedikit vaksin yang dibutuhkan untuk membendung penyebaran virus ini, khususnya di Republik Demokratik Kongo. Sekitar 18.000 kasus dugaan dan 629 kematian telah terdaftar di negara tersebut.
“Dengan kepemimpinan pemerintah dan kerja sama erat antar mitra, kami yakin dapat menghentikan epidemi ini dalam 6 bulan ke depan,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sabtu (31/8/2024), seperti dikutip APNews. .
Menurut Tedros, meski penyebaran infeksi Mpox meningkat pesat dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kematiannya relatif rendah. Ia mengatakan 258 kasus varian Mpok terbaru telah teridentifikasi di Burundi, Rwanda, Kenya, Uganda, Swedia, dan Thailand.
Varian baru Mpok Clade Ib disebut-sebut menjadi “biang keladi” peningkatan kasus di Afrika.
Pada pertengahan Agustus, WHO menyatakan epidemi Mpox yang sedang berlangsung di Afrika sebagai darurat kesehatan global. Keadaan ini juga diberikan pada COVID-19 pada pandemi sebelumnya.
Mpok dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri badan. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebabkan luka dan lecet di seluruh tubuh, termasuk organ vital. Penyakit ini menular melalui kontak fisik. Tonton video “Mpox endemik di Kongo, WHO bilang vaksin akan tiba dalam beberapa hari” (avk/naf)