Jakarta –

Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Minoru Amano menjelaskan perbedaan pasar mobil di Indonesia dan Thailand. Menurutnya, konsumen di kedua negara tersebut memiliki selera model yang sedikit berbeda.

Kebetulan Amano bekerja di Suzuki Thailand selama lima tahun sebelum pindah ke Suzuki Indonesia mulai tahun 2024. Total, dia bekerja di sebuah pabrik di Hamamatsu selama 41 tahun.

Amano menjelaskan, terdapat perbedaan pasar mobil di Indonesia dan Thailand. Hal ini terutama berkaitan dengan minat konsumen terhadap model kendaraan tertentu.

“Jadi memang ada kemiripan antara pasar Thailand dan Indonesia. Namun, terdapat perbedaan dalam industri otomotif dan cara penggunaan kendaraan. Sektor otomotif juga berbeda,” kata Amano dalam wawancara eksklusif di Tangerang South ICE BSD.

Menurut Amano, konsumen di Thailand lebih memilih membeli kendaraan yang bisa digunakan untuk mengangkut muatan lebih berat. Sebab, penjualan pikap dua kabin di sana cukup tinggi.

“Di Thailand, mereka punya sejarah panjang dengan mobil pikap seberat 1 ton, jadi mobil mereka bisa mengangkut orang dan barang. Awalnya pick up, kemudian menjadi single cab dan diperluas menjadi dua cab,” ujarnya.

“Oleh karena itu di bidang logistik banyak yang digunakan dan dimodifikasi sesuai tujuan masing-masing. Di kecamatan atau desa masih bisa ditemukan kendaraan yang mirip dengan mobil dulu,” imbuhnya.

Menurut Amano, separuh penjualan mobil di Thailand adalah truk pikap. Sedangkan model 7 tempat duduk yang mampu mengangkut banyak penumpang banyak diminati di Indonesia.

Jadi di Indonesia, mobil lebih banyak digunakan untuk mengangkut keluarga besar. Mobil yang paling laku di kedua negara ini punya sejarah panjang yang berbeda, ujarnya.

Sementara dari total volume penjualan, Thailand setara dengan Indonesia, yakni satu juta unit per tahun. Namun angka ini lebih tinggi di Thailand. Sebab jumlah penduduknya hanya 70 juta jiwa. Sedangkan Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Tonton video “Thailand menyatakan ganja sebagai obat terlarang mulai 1 Januari 2025” (sfn/dry)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *