Yakarta –

Presiden Anindya Novalan Bakrie, Presiden Penjualan dan Industri Indonesia (Cadina), mengungkapkan konten pertemuan pemerintah, perusahaan Indonesia dan investor veteran di Amerika Serikat (UU UU.) Ray Dalio.

Menurut Anindya secara keseluruhan, pertemuan tersebut membahas bagaimana strategi 8% dari Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi kemiskinan.

“Sebagai Direktur Jenderal, saya datang bersama teman -teman dari dunia bisnis untuk memikirkan bagaimana kami dapat mendukung program pemerintah untuk mendukung pertumbuhan 8%dan kemudian mengurangi kemiskinan,” katanya kepada Yakarta Presidential Palace Complex pada hari Jumat (3/3/30 tahun 2012).

Selain itu, Badan Investasi Anagata Nusantar (BPI dan Antara) (BPI dan Antara) dibahas. Pertemuan tersebut juga berpartisipasi dalam Direktur Eksekutif dan antara Rosan Reslani, CIO dan Pandu Siahrir, COO dan antara Donie Oskaria, presiden kesetaraan menteri dan dewan pengawas dan antara Erik Thahir.

“Tapi bagaimana kita bisa membuat pemerintahan yang baik, yang merupakan kontribusi yang baik untuk menciptakan sesuatu yang baik,” jelasnya.

Annie mengatakan partainya juga membutuhkan kerja sama yang baik dengan pemerintah untuk mendukung beberapa program di daerah tersebut.

“Mungkin Kadin ingin mengatakan bahwa Kadin adalah dunia bisnis untuk membuat daerah membutuhkan kerja sama yang ideal,” pungkasnya.

Untuk informasi, Presiden Prabowo Subianto mengundang pengusaha di kelas pargo di Indonesia untuk bertemu dengan Veteran Amerika Serikat (AS) Ray Dalio. Itu terjadi pada pertemuan di Istana Presiden di Jacquard Tengah.

Diskusi utama pertemuan tersebut adalah untuk berbicara lebih banyak tentang penciptaan Badan Manajemen Investasi Nusontara Anagata Nusantar (BPI dan Antara).

Selama pertemuan, Pabowo awalnya memperkenalkan Ray Dalio ke Snaprapiers Indonesia. Pabov mengatakan Ray Dalio adalah ahli dalam industri ekonomi dan investasi dan, dengan banyak manajemen portofolio, dana investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF).

Dia kemudian menjelaskan masalah ini dan di antara lembaga SWF baru yang terbentuk di Indonesia. Menurut Pabow, ini adalah kekuatan ekonomi baru yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

“Hadirin sekalian telah memulai dan melahirkan cukup banyak SWF sehingga kami menunjuk agen manajemen investasi dan Antara,” kata Pabowo pada hari Jumat (3 Januari 2012). (FDL/FDL)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *