Jakarta –
Direktur Badan Pengelola Penanaman Modal Ketenagalistrikan (BP Danantara) Anagata Nusantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan akan banyak BUMN yang akan dikelola. Awalnya Temasek versi Indonesia direncanakan memiliki 7 BUMN.
“Iya sekarang sudah jam tujuh, masih ada waktu,” ujarnya di kantor BP Danantara Jakarta Pusat, Selasa (19//2024).
Sebagai informasi, tujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom . Indonesia (Persero) Tbk, dan BUMN pertambangan memegang MIND ID.
Sementara itu, Wakil Ketua Danantara Kaharuddin Djenod Daeng mengatakan, alasan dipilihnya ketujuh BUMN tersebut karena mewakili seluruh BUMN. Ia juga mengatakan peralatan yang akan dikelola Danantara akan bertambah.
“Sekitar 7 mewakili seluruh BUMN. Dan itu akan menjadi program percontohan. Nanti akan ditingkatkan secara bertahap,” kata Kaharuddin.
Berdasarkan catatan detikcom, jika merger berjalan lancar, Danantara diperkirakan memiliki AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp 9.479. Aset Bank Mandiri Rp 2,174 triliun, BRI Rp 1,965 triliun, PLN Rp 1,671 triliun, Pertamina Rp 1,412 triliun, BNI Rp 1,087 triliun, Telkom Indonesia Rp 318 triliun, MIND ID Rp 2,591 triliun.
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 982 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Danantara juga dianggap sebagai dana kekayaan negara (SWF) terbesar keempat di negara ini.
Tonton juga videonya: Prabowo tak mau terburu-buru membuat Danantara
(acd/acd)