Jakarta –
Seorang turis mengalami kesialan saat berlibur di Thailand. Saya memesan hotel tepat waktu, tetapi akomodasinya ternyata tidak terlihat, artinya tidak ada.
Glen Parke, yang melapor untuk The Thaiger pada Sabtu (27 April 2024), sedang merencanakan liburan impian ke Koh Samui, Thailand. Wisatawan asal Inggris memesan hotel selama 59 malam atau 60 hari.
Pilihan akomodasi jatuh pada Lek Lek Residence di Koh Samui. Dia memesan melalui Booking.com setelah melihat iklan.
Pembayaran berjalan tanpa masalah, saya merasa tenang sampai hari keberangkatan. Ia membayar Rp 5,7 juta, harga murah untuk liburan dua bulan.
Sesampainya di Koh Samui, Glen langsung mencari alamat akomodasi berdasarkan apa yang dilihatnya melalui aplikasi. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa penginapan itu ajaib, artinya tidak pernah ada.
Hanya ada kios kecil di pinggir jalan di alamat yang diberikan. Impian akan liburan eksotik pupus.
Ia tak mau berkecil hati, namun memesan akomodasi alternatif melalui aplikasi online. Sekali lagi, sayangnya hotelnya sudah penuh! Padahal ia sudah membayar 3.044 poundsterling atau sekitar NOK 61,7 juta.
Glen memesan akomodasi lagi dan beruntung. Padahal ia mengeluarkan uang sebesar 3.579 poundsterling atau sekitar Rs 72,5 crore.
“Saya diperkirakan menghabiskan dua atau tiga ribu dolar untuk seluruh perjalanan, namun dalam dua malam pertama saya menghabiskan £7.000,” katanya.
Glen mengaku kebingungan setelah beberapa kali melapor ke Booking.com. Untungnya, Booking.com merespons dan mengembalikan uang tersebut.
Juru bicara Booking.com menyatakan penyesalan atas cobaan yang dialami Parke dan mengaku salah menangani proses pengembalian dana. Mereka meyakinkan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk segera memperbaiki situasi dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk memastikan platform yang aman dan andal.
“Saya sangat membutuhkan tiga ribu pound itu segera,” katanya. Tonton video “Basah di Festival Songkran Thailand” (bnl/fem)