Jakarta –

Struktur organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami pasang surut dalam dua bulan terakhir. Mulai dari pengunduran diri para petinggi Eselon I hingga penambahan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).

Pada pertengahan Juni 2024 lalu, beberapa layanan publik tiba-tiba lumpuh. Pemadaman tersebut disebabkan oleh serangan ransomware Brain Cipher di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya. PDNS merupakan “rumah” sementara bagi data pemerintah, yang nantinya akan dipindahkan ke Pusat Data Nasional (PDN) yang masih dalam tahap pembangunan.

Akibat runtuhnya PDNS 2, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri dari jabatan yang dijabatnya sejak 2016.

Ia mengatakan, pengunduran diri tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral atas peristiwa serangan siber tersebut.

“Saya nyatakan per 1 Juli, saya sudah menyampaikan pengunduran diri secara lisan dan mengirimkan surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika kemarin,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di Ruang Pers Kementerian Komunikasi dan Informatika. . Jakarta Pusat, Kamis (4/7).

Kurang dari sebulan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menunjuk pengganti Semuel, yakni Hokky Situngkir. Pengangkatan Hokky sebagai Dirjen Komunikasi dan Informatika tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/TPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pimpinan Menengah Madya pada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditetapkan pada 16 Juli 2024.

Pada pertengahan Agustus 2024, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengumumkan pengunduran dirinya. Pembaharuan organisasi Cominfo menjadi alasan pengunduran diri Usman.

Usman membantah pengunduran dirinya sebagai Dirjen IKP Cominfo karena adanya tekanan dari pihak luar.

“Saya sudah sampaikan, tiga tahun sudah berlalu, saya harus memperbarui diri dan organisasi. Mengabdi saja tidak cukup, tapi bisa mengabdi di luar pemerintahan. Ini jawabannya,” kata Usman.

Berbeda dengan pencarian pengganti General Manager Aptika Kominfo, posisi General Manager IKP Kominfo relatif cepat. Kurang dari seminggu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mencanangkan revolusi Prabu. Proses pengambilan sumpah berlangsung di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada Senin (19/8).

Tak hanya mengisi kekosongan pimpinan Kominfo, Presiden Joko Widodo juga menambah jabatan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika dengan dilantiknya Angga Raka Prabowo yang merupakan politikus Partai Gerinda. Kehadiran Angga ini ditambah dengan jabatan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya dijabat oleh Nezar Patria.

Berbeda dengan jabatan Dirjen, jabatan Angga sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika hanya bertahan dua bulan pada masa pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin. Namun, kata Budi, kehadiran Angga akan membantu kerja Kominfo yang dinilai sulit.

“Pekerjaan Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat berat,” ujarnya.

“Banyak hal yang perlu dilakukan dalam waktu singkat, mulai dari regulasi yang berasal dari UU Privasi, percepatan pemberantasan perjudian online, perbaikan arsitektur dan tata kelola data nasional, serta pemanfaatan kecerdasan buatan untuk pelayanan publik,” ujarnya.

Selain Dirjen IKP, Menkominfo Budi juga melantik para pejabat tinggi tingkat menengah. Mereka adalah dua staf berpengalaman yakni Staf Spesialis Komunikasi dan Media Molly Prabawaty dan Staf Spesialis Hukum Robinson Hasoloan Sinaga. Saksikan video “Menkominfo: Kunci eliminasi judo terletak pada sistem pembayaran” (agt/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *