Batavia –
Read More : Sri Mulyani Beberkan Jurus Jaga Ekonomi RI Nggak Anjlok dari 5%
Direct Cash Management (BLT) untuk mengurangi risiko pangan sebesar Rp. Implementasi bantuan ini melatar belakangi tujuan pemerintah.
Terkait hal itu, Menko Airlangga buka suara kepada Hartarto terkait keuangan Airlangga. Dia mengatakan, saat ini belanja BLT pengurangan risiko pangan akan melihat keseluruhan perimbangan pendapatan dan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bahkan belum bisa dipastikan apakah bantuan akan diberikan.
“BLT untuk mengurangi risiko pangan, kita lihat seluruh saldo APBN. (Kapan dibayarkan?) Nanti kita lihat lagi,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Batavia Pusat, Senin (22 .4 /) 2024).
Airlangga membantah adanya pemaksaan anggaran dan rincian penerima.
“Tidak ada masalah. Anggarannya pasti ada. (Kenapa belum disalurkan?) Saya tunggu saja,” imbuhnya.
Sebagai informasi, BLT memberikan program untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Bantuan tersebut awalnya dijadwalkan pada periode Januari-Februari-Maret 2024 sebesar Rp200 ribu.
Kenaikan BLT untuk mengurangi risiko pangan akan dilakukan secara bertahap atau diberikan segera sebesar Rp 600 ribu. Anggaran program ini sebesar Rp 11,25 triliun dengan sasaran 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). (Ily / red.)