Jakarta –
Read More : Rodrygo Tak Sangka Menangi 2 Gelar Liga Champions Secepat Kilat
Meskipun jaringan 5G telah dikomersialkan sejak pertengahan -2021, pengembangan jaringan generasi sel kelima tampaknya ada. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komedigi) akan meningkatkan pengembangan infrastruktur jaringan 5G.
Upaya ini adalah salah satu perintah komunikasi dan digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, yang menginstruksikan semua peringkat Komedigi untuk bergerak cepat dan bersamaan.
Wayan Toni Supriyant, direktur infrastruktur digital di Kementerian Comdiji, mengatakan itu terkait dengan sinyal 5G, sebagaimana didukung oleh aspek infrastruktur.
“Karena kami memiliki sumber frekuensi. Kami juga akan merilis frekuensi 5G, tetapi pertama -tama kami akan melihat bagaimana rencana kami,” kata Wayan ketika kru media Jakart bertemu pada hari Jumat (4th 7, 2015).
Untuk menyadari, Anda harus mengalokasikan lebar pita 100 MHz untuk mendapatkan pengalaman koneksi internet berkecepatan tinggi 5g. Sementara itu, operator seluler saat ini berbagi sumber frekuensi yang digunakan untuk layanan 4G dan 5G. Akibatnya, layanan 5G saat ini tidak optimal.
Sedangkan untuk beberapa waktu yang lalu, Komedigi mengatakan bahwa cakupan sinyal 5G Indonesia hanya 44%sejak diperkenalkan empat tahun lalu. Ini akan fokus pada Comdigi, yang sekali lagi akan meningkat dalam kisaran organisasi 5G di negara ini.
Ini akan dipilih untuk empat pita frekuensi, yang dipilih Komedigi untuk 2025: 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz dan 26 GHz.
Untuk informasi lebih lanjut, pita frekuensi 700 MHz memiliki dividen digital 112 MHz karena penggunaan akhir TV analog dan ditransmisikan oleh TV digital atau disebut sebagai pengisian analog (ASO). Dari 112 MHz, layanan telekomunikasi ditugaskan baik 2 x 45 MHz atau 90 MHz.
Komedigi juga akan menyiapkan frekuensi 1,4 GHz dengan lebar sabuk 80 MHz yang ditugaskan untuk Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet berkecepatan tinggi akan tetap nirkabel.
Selain itu, frekuensi 26 GHz dalam kisaran 24,25-25,85 GHz, yang dimaksudkan untuk kebutuhan penyelenggara jaringan seluler. Selain itu, Komedigi terbaru ingin memilih spektrum 2,6 GHz tahun ini dengan lebar pita 190 MHz dalam kisaran 2500-2690 MHz dalam mode TDD untuk penyelenggara jaringan yang bergerak sel.
“700 MHz masih meningkatkan penetrasi sel, tetapi tidak, tetapi mungkin tidak dengan 4G. Tapi kami 2,6 GHz pada 5G,” pungkasnya.
Tonton video “Video: 5G akan menjadi fokus utama infrastruktur Kemkomdigi” (AGT/AGT)