Jakarta –

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menanggapi tingginya harga cabai di tengah Idul Fitri Al -aalem 1446 jam .. Jawabannya ditransfer ke rumah terbuka rumah asli selama kunjungan ke kediaman resmi Menteri Energi dan Mineral.

“Ini karena faktor cuaca, tetapi kami berkoordinasi dengan Bapanas (Layanan Makanan Nasional) karena ini adalah salah satu prioritas yang dipantau oleh Bapanas, saya harap ini dapat diperiksa di masa depan,” kata Diye Roro.

Menurutnya, udara adalah salah satu faktor di luar kendali manusia. Agar tidak memastikan kapan udara menjadi lebih baik atau lebih buruk. Tapi dia pasti akan terus memantau keadaan harga ini.

“Faktanya, faktor cuaca adalah sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan, tetapi kita akan terus menonton,” jelasnya.

Sebagai informasi, Uni Chili Indonesia (AACI) sebelumnya telah menunjukkan bahwa harga lada masih tinggi. Aaci Aaci Abdul Hamid memperkirakan bahwa harga cabai merah besar lebih akurat.

Abdul Hamid mengatakan harga Great Red Chill (CMB) diperkirakan akan mencapai 120.000 rp/kg (kg). Peningkatan ini terjadi empat hingga tiga hari sebelum Idul Fitri.

“Saya memperkirakan bahwa CMB akan meningkat, biasanya jika ibu dan orang menggunakan Idul Fitri Balado, cabai merah besar digunakan,” katanya.

Menurut data dari National Food Information Center (PIHP) setiap Selasa minggu lalu, harga lada merah RP besar. 58.850/kg, hingga 4650 rp/kg (8,58 %). Kemudian, dengan harga rata -rata Red Pepper Cayenne Rp 93.450/kg, 4.850 rp/kg atau 5,47 % dibandingkan kemarin. (IGO/HNS)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *