Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hararuto bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Soji Kyoto di sela-sela acara Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Forum di Singapura.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas proses masuknya Indonesia ke dalam Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Selain itu, beliau membahas berbagai peluang kerja sama di sejumlah sektor perekonomian, khususnya di bidang transmisi energi dan infrastruktur.
“Jepang merupakan mitra ekonomi Indonesia yang aktif mendorong perdagangan, investasi, dan proyek infrastruktur multinasional,” kata Erlanga dalam keterangan resmi, Kamis (6/6/2024).
Erlanga menjelaskan, hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang telah terjalin sejak April 1958. Melalui hubungan kerja sama ini, pemerintah telah mencapai banyak proyek infrastruktur yang penting bagi situasi perekonomian nasional.
Salah satunya adalah proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta yang sebagian dibiayai investasi Negeri Sakura. Kerja sama proyek ini diharapkan dapat memperluas jaringan MRT Utara-Selatan sebagai pengembangan tahap kedua.
Lebih lanjut, Erlanga mengatakan Jepang merupakan mitra bilateral Indonesia yang sebenarnya melalui Asian Zero Emissions Community (AZEC) dan Energy Transition Partnership (JETP), sebuah Forum Tata Kelola Energi Bersih yang penting. melewati
Erlanga melanjutkan, “Selain perluasan kerja sama, Indonesia juga mengapresiasi rencana amandemen protokol IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) pada paruh ketiga tahun 2024.
Dengan kunjungan ini, Erling berharap hubungan bilateral kedua negara semakin membaik dan terjalin erat. Dengan begitu, Negeri Sakura dapat mendukung proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD yang akan selesai pada tahun 2027.
Ia juga berharap kedua negara melanjutkan serangkaian komitmen kerja sama di bidang sektor infrastruktur dan transisi energi berkelanjutan. (fdl/fdl)