Jakarta –
Petai atau parkia speciosa merupakan tanaman Asia Tenggara yang sering digunakan sebagai bahan tambahan masakan. Petai sendiri biasanya disantap orang dengan disandingkan dengan sambal.
Petai dikenal kaya akan vitamin dan mineral. Biji-bijian ini mengandung ekstrak polong dan biji-bijian yang mengandung polifenol, pitosterol, dan flavonoid total tingkat tinggi, serta kaya akan antioksidan. Khasiatnya adalah dapat menjaga kadar gula darah dan melancarkan pencernaan.
Meski menjadi favorit banyak masyarakat Indonesia, Dr. Ketua Persatuan Praktisi Pengembangan Jamu Tradisional Indonesia (PDPOTJI) Ingrid Tania mengatakan konsumsi petai berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan ginjal.
“Makan petai setiap hari bisa merusak ginjal dan makannya terlalu banyak. Kalau hanya sekali, misalnya, efeknya hanya kembung, banyak gas,” ujarnya kepada detikcom, Senin. . (25/11/2024).
Batas aman mengkonsumsi petai
Dr. Ingrid mengatakan hendaknya bijak dalam mengonsumsi petai. Ia memberikan tips aman mengonsumsi petai agar terhindar dari gangguan kesehatan yang merugikan tubuh.
Batasan maksimal konsumsi masyarakat dalam mengonsumsi petai adalah tiga sendok teh penuh, yang merupakan maksimal per hari, kata dr. Ingrid.
“Mengonsumsi terlalu banyak setiap hari dalam jangka waktu lama itu berbahaya. Jadi kalau sering, tiga kali seminggu tidak akan menyebabkan kerusakan ginjal,” lanjutnya.
Dr. Ingrid mengatakan makan petai dalam batas normal bisa bermanfaat bagi sebagian orang, terutama penderita diabetes.
Kandungan antioksidan seperti polifenol dan zat aktif lainnya dapat membantu tubuh menyeimbangkan gula darah. Simak video “Video: BPOM Ambil Alih – Umumkan 10 Obat Herbal yang Bisa Merusak Ginjal dan Jantung” (dpy/up)