Jakarta –
Setelah kematian Dr. Menteri Kesehatan mengatakan sebagian orang tua masih bingung melaporkan anaknya sebagai korban perundungan.
“Kasus Zhige, orang tuanya mengetahuinya, namun mereka tidak mempunyai tempat untuk membagikannya, dan jika kemarin mereka membagikannya kepada direktur program pendidikan, dia tidak bisa berbuat apa-apa hingga akhirnya terjadi,” kata Menteri. Menteri Kesehatan, Kamis (29/8/2024) menjelaskan dalam rapat kerja gabungan dengan Komite Kesembilan DPR RI.
“Kalau bisa, kita bisa menjalin ikatan atau aliansi dengan orang tua siswa, sehingga ketika senior stres mereka punya perwakilan untuk memberikan masukan, yaitu bagian dari Departemen Kesehatan dan Pendidikan dan langsung ke Inspektur. Laporan umum itu akan lebih baik pengawasannya,” lanjutnya.
Penarikan efek jera STR-SIP
Menkes mengaku heran tradisi perundungan di PPDS begitu sulit diberantas, meski sudah berlangsung puluhan tahun. Ia yakin sudah waktunya untuk “membersihkan” dan memberikan sanksi berat kepada pelakunya untuk memberikan efek jera.
Dia mengatakan mungkin ada hukuman berat termasuk penarikan STR dan SIP seumur hidup.
“Soal STR dan SIP akan saya ubah. Ini sudah menjadi kewenangan kita. Kalau hubungannya tidak terlalu lembek dan kurang kuat, maka STR dan SIP harus kita cabut dulu. Kita hentikan satu tahun, lima tahun, atau selama-lamanya.” Ini menimbulkan efek jera,” ujarnya.
“Karena budaya ini sudah puluhan tahun tidak selesai,” tegas Menkes. Simak Video “Kemenkes Panggil Pria Pelaku Bully Peserta PPDS ‘Makan Nasi Badang'” (naf/kna)