Jakarta –
Read More : Korsel Akan Buat Aturan Baru Pantau Kondisi Mental Guru Imbas Kematian Siswa SD
Banyak beredar di media sosial tentang daftar kosmetik asing atau kosmetik dekoratif yang mengandung karsinogen, zat berbahaya penyebab kanker. Pemilik akun TikTok @nin***z** dalam videonya menunjukkan sejumlah daftar sebagian besar berasal dari China.
Koordinator Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Eko Rosmalasari menegaskan, produk apa pun yang tidak terdaftar dan tidak memiliki surat persetujuan dari BPOM RI, tidak dapat digunakan.
Menanggapi video terkait tersebut, belum ada pernyataan resmi dari otoritas China yang memastikan daftar virus tersebut memang mengandung karsinogen.
“Jika pihak berwenang China memang mengatakan bahwa produk tersebut mengandung merkuri yang dapat menyebabkan kanker (kulit), sebaiknya tidak digunakan. Namun tidak ada pernyataan dari otoritas China dalam video tersebut,” tegasnya saat dihubungi, Kamis (20/6/2024).
Karena syaratnya produk kosmetik yang diedarkan di Indonesia harus terdaftar atau dilaporkan ke BPOM, jelas Eko. Ia menambahkan, keputusan ini tidak hanya berlaku untuk produk luar negeri, tapi juga kosmetik produksi dalam negeri.
Berdasarkan pantauan dalam Pemeriksaan Produk BPOM RI, tidak ada produk dalam daftar virus kosmetik rias yang diduga bersifat karsinogen pada daftar kosmetik dan perawatan kulit atau skin care.
Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk selalu mengecek kemasan produk dengan langkah KLIK Cek.
Memastikan kemasan produk dalam kondisi baik dan tidak rusak sehingga terdapat label produk yang mudah dibaca, berisi informasi komposisi, kegunaan, dan informasi lain yang diizinkan untuk diedarkan oleh BPOM. Pastikan produk yang ingin Anda gunakan sebelum tanggal kadaluarsa produk tertera pada kemasannya.
Selain dengan cara manual, Anda bisa mengecek keamanan produk melalui website https://cekbpom.pom.go.id. Jika tidak ada pencarian untuk produk yang dimaksud, berarti produk tersebut tidak terdaftar di BPOM RI dan tidak disarankan untuk digunakan. Tonton video “BPOM bahas timeline efek samping vaksin AstraZeneca” (nuff/nuff)