Jakarta –

Gangguan pada pembuluh darah di otak kita dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita. Salah satu cara untuk mendiagnosisnya adalah melalui prosedur Digital Subtraction Angiography, atau DSA.

DSA adalah metode diagnostik untuk mendeteksi masalah pada pembuluh darah melalui kateterisasi. Penyakit apa yang biasanya didiagnosis dengan prosedur ini?

Dr mengungkapkan Erwin Jo, SpN, FINA, dokter spesialis saraf RS Abdi Waluyo, mengatakan kondisi yang paling sering ditangani adalah vasokonstriksi.

“Sebagian besar kasus yang kami tangani adalah kasus penyempitan pembuluh darah atau stroke akut. Sumbatan tersebut bisa kami hilangkan dengan teknik trombektomi menggunakan kateter,” ujarnya, Jumat (26/4/2024).

“Ada dua cara, kita bisa menghancurkan stekernya atau kita bisa mencabutnya.”

Selain itu, Dr. Erwin bahwa aneurisma merupakan kasus yang paling banyak ditangani dalam beberapa tahun terakhir. Aneurisma adalah suatu kondisi pembuluh darah di otak melebar, menipis, dan mudah pecah akibat lemahnya dinding pembuluh darah.

Varises seringkali disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi, jelas Dr. Erwin.

“Pasien seringkali menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi yang berisiko terkena hipertensi,” ujarnya.

Jika terjadi aneurisma, pasien dapat diobati dengan stent yang bervariasi alirannya.

“Alirannya bisa kita arahkan agar dinding aneurisma tidak membesar. Risiko pecah pembuluh darah dan pendarahan otak berkurang,” ujarnya. (sao/atas)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *