Jakarta –
Sebagian orang masih beranggapan bahwa rutin mengonsumsi obat tekanan darah atau darah tinggi dapat merusak ginjal di kemudian hari.
Konsultan Kardiovaskular Dr. Suko Adiarto membenarkan, masih banyak masyarakat, terutama pasiennya, yang menganggap minum obat bisa menyebabkan penyakit ginjal.
Faktanya, seseorang dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol berisiko tinggi mengalami penurunan fungsi ginjal yang pada akhirnya dapat berujung pada gagal ginjal.
“Sekarang saya kasih contoh ya dokter, kalau pakai obat tekanan darah, apakah tidak menyebabkan penyakit ginjal? Nah, tekanan itu ada efek sampingnya, salah satunya penyakit ginjal. Kalau tekanan darah tidak terkontrol, risikonya. gagal ginjal 20 persen,” ujarnya, Jumat (3). /5/2024) Kutipan dari 20detik.
“Tapi kalau rutin pakai obat, tingkat kesulitan atau efek obatnya 2 persen. Pilih yang mana? Jadi obatnya berbahaya atau tidak? Kalau tidak, bohong, tidak mungkin. ,” dia melanjutkan.
Dr. Suko tak memungkiri, mengonsumsi obat memiliki efek samping. Namun persentase orang yang mengalami komplikasi saat minum obat lebih rendah dibandingkan pasien darah tinggi yang tidak rutin minum obat atau tidak mengontrol kondisinya.
Oleh karena itu, seseorang dengan tekanan darah tinggi disarankan untuk terus mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darahnya.
“Kalau tidak ada salahnya, berarti mungkin tidak ada salahnya. Tapi kemungkinannya lebih baik daripada kemungkinannya, itu benar. Apalagi pada pasien yang tepat. Pasien hipertensi diberi obat antihipertensi.” Makanya perlu pengendalian,” lanjutnya. Saksikan video “Jumlah pasien cuci darah terus meningkat” (suc/suc)